Kepala Kantor Basarnas Sumsel, Raymond Konstantin, didampingi Kasubsi Operasi, Manca Rahwanto mengatakan, saat ini pencarian korban masih dilakukan.
"Pencarian dilakukan bersama dengan Tim SAR gabungan. Untuk metode pencarian kita lakukan dengan membagi Tim SAR Gabungan menjadi dua SRU," paparnya.
SRU 1 melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat.
Sedangkan, SRU 2 jika dimungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban.
Serta, penyebaran informasi kepada masyarakat yang berada di pesisir Sungai Ogan. Namun, hingga saat ini korban masih belum berhasil ditemukan.
Selama berlangsungnya operasi SAR turut melibatkan unsur SAR dari Basarnas Sumsel, TNI/Polri, masyarakat dan keluarga korban.
Peristiwa tenggelam sebelumnya juga terjadi pada 16 Mei 2024, sekitar pukul 15.45 WIB lalu.
Yang mana pada saat itu korban dan kedua teman korban usai berjualan dari Komering hendak pulang menuju Palembang.
Namun, tepat di Jembatan Kembar Tanjung Raja, korban berbicara kepada teman korban yang bernama Simba, bahwa badan korban panas dan ia ingin mandi di Sungai Tanjung Raja.
Kemudian, korban dan teman korban berhenti di Jembatan Kembar Tanjung Raja. Setelah itu, korban langsung menuju ke pinggiran sungai untuk mandi di Sungai Tanjung Raja.
Namun, tidak lama dari ia melopat ke sungai, korban terseret arus sungai dan tersedot ke pusaran air. Peristiwa ini mengakibatkan korban hilang dan tenggelam.
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh personel Polsek Tanjung Raja, yakni, mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi.