Pekerjaan mereka beragam, mulai dari guru tari, guru yoga, make up artis, buka resto, salon, tatoo, spa dan arsistek, bahkan mendadak jadi kontraktor.
Kemudian, salah satunya usaha sewa motor yang menjadi bisnis yang sangat banyak dilakukan warga Bali, karena modalnya tak besar dan bisa dibiayai Leasing, “Kini binis inipun dirambah warga asing,” jelasnya.
BACA JUGA:Sekda Banyuasin Hadiri World Water Forum ke-10 di Bali, Bahas Isu Air Berkelanjutan
Wanda Ponika juga menceritakan saat dirinya menginap di villa yang ternyata di sepanjang lokasi itu milik orang asing, dan IG mereka pun pake bahasa asing semua.
“Dan banyak yang seperti itu, tanahnya disewa jangka panjang dan ada yang dijual, entah begaimana aturannya aku gak terlalu paham,” ujarnya.
Bahkan mereka berani buat pabrik narkoba di Villa di Bali. (Baca juga di IG Story highligh @austread yang berjudul “Bali”)
Yang harus dicacat, konsumen dari berbagai bisnis mereka (terutama WNA Rusai dan Ukraina) adalah warga asing sesama mereka.
BACA JUGA:Sekda Banyuasin Hadiri World Water Forum ke-10 di Bali, Bahas Isu Air Berkelanjutan
“Komunitas mereka di Bali Sangat besar, polanya saling support, mereka cuma mau belanja dan memakai jasa rekan senegara mereka tapi di tanah Bali, Breng*sek kan?”, cetusnya.
Menurut Wanda Ponika, jangan merasa wisatwan asing meningkat di Bali, Mereka tak datang untuk membawa devisa.
“Mereka datang untuk bekerja, merebut peluang warga lokal, dan saat harus mengkonsumsi sesutu mereka memilih vendor dari bangsa mereka sendiri yang sedang membangun dinasty bisnis di negeri kita,” jelasnya.
BACA JUGA:Sekda Banyuasin Hadiri World Water Forum ke-10 di Bali, Bahas Isu Air Berkelanjutan
Wanda Ponika yang mengaku lahir dan besar dibali itu mengenang zaman dia waktu SMP dimana sawah di Kerobokan dan Canggu hijau dan asri banget, “Banyak teman-temanku tinggal disana,” kenangnya.