OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Dr Taufiq Marwa, dianugerahi Satyalencana Karya Satya 30 Tahun dari Presiden Republik Indonesia.
Penghargaan ini diberikan pada saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024. Penyematan tanda kehormatan ini dilakukan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, bertempat di Lapangan Upacara Kemendikbudristek, Senayan, Kamis, 2 Mei 2024.
"Alhamdulillah, di Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2024, menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 tahun yang disematkan langsung oleh Mas Menteri, semoga memberi manfaat bagi kemajuan Universitas Sriwijaya rumah kita bersama, Aamiin Ya Robbal Alamin," paparnya.
Pada upacara Hari Pendidikan Nasional tersebut, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim menyampaikan pidatonya.
Dalam pidatonya, ia mengatakan, bahwa lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan di Kemendikbudristek.
BACA JUGA:351 Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Hadiri Kuliah Tamu
Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar, semakin menyadarkannya tentang tantangan dan kesempatan yang dimiliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
Pada awal perjalanan, Nadiem menyadari bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
"Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi," katanya.
Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis.
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Gandeng Universitas Sriwijaya Beri Pemahaman Hukum kepada Warga Binaan
BACA JUGA:Universitas Sriwijaya Ganti Seluruh Wakil Rektor, Ada Apakah Gerangan? Ini Penjelasan Rektor
Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.