Belanja K/L tersebut terdiri dari Belanja pegawai sebesar Rp1,49 triliun, belanja barang Rp1,64 triliun, belanja modal Rp0,61 triliun, dan belanja bansos Rp1,31 miliar.
''Terdapat juga dana penyaluran dana TKD yang hingga Maret 2024 ini terus menampakan kinerja yang membagus,'' kata Ferdinan.
Kinerja penyaluran TKD menunjukkan tren pertumbuhan positif hingga Maret 2024 yang mencapai double digits sebesar 17,60% (yoy), tercatat Rp6,65 triliun atau 21,03% dari pagu (lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 16,43%).
Hal ini didorong utamanya karena pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp1,46 triliun atau 14,71% dari pagu.
BACA JUGA:APBN KiTA Terus Berperan sebagai Shock Absorber
BACA JUGA:Muhsin Abdullah Tegaskan Tak Ada Niat Maju di Pilkada Ogan Ilir, Saat Ini Hanya Fokus Bekerja
Indikasi lain sambung dia, penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai Rp3,44 triliun atau 25,74% dari pagu, penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik mencapai Rp985,58 miliar.
Artinya DAU dan DAK Sumsel naik 23,18% dari pagu, serta percepatan penyaluran Dana Desa akseleratif dengan mencatatkan Rp755,06 Miliar hingga Maret 2024.
''Nah dari beberapa indikator bisa disimpulkan jika perekonomian di wilayah Sumsel pada triwulan I 2024 terjaga positif. Kinerja APBN Wilayah Sumsel terus dioptimalkan untuk mendukung agenda pembangunan daerah,'' tutup Ferdinan.