Adapun penyidikan yang berlangsung saat ini, pihaknya masih terus melakukan pengembangan dengan libatkan tim dari Mabes Polri dan Polda Sumsel.
Sementara, pelaku Vladimir Kasarski mengaku setiap kali beraksi, dirinya berkomunikasi dengan seorang hacker yang ada di Meksiko. Pelaku bertugas meletakkan peralatan illegal acces dan juga memantau situasi sekitar TKP.
"Saya melibatkan hacker bobol data. Hacker ini akan melakukan peretasan menggunakan data yang ada. Saya dapat uang yang hasilnya akan dibagi dua. Di Palembang ini baru pertama kali, sedangkan di tahun 2021 lalu dengan modusnya beda," tutupnya. (Afi)