Pada zaman dahulu, kue 8 jam ini hanya diperuntukkan masyarakat kelas atas.
Hal itu karena bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kue delapan jam cukup mahal.
Sebenarnya, bahan kue delapan jam cukup sederhana, seperti telur, margarin, kental manis, dan gula.
BACA JUGA:Resep Marble Cake yang Super Lembut dan Enak, Cocok untuk Sajian Lebaran, Dijamin Anti Gagal!
BACA JUGA:Kreasi Resep Kue Lebaran yang Asin dan Gurih, Mudah Dibuat dan Cocok Untuk Isi Toples Lebaran
Hanya saja, jumlah telur yang dibutuhkan untuk kue ini setidaknya haruslah 20 butir.
Bahan ini termasuk cukup mahal pada zaman dahulu, apalagi telur menjadi pilihan utama untuk lauk pauk masyarakat menengah ke bawah.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, hampir semua lapisan masyarakat sudah bisa menikmati kue ini.
Bahan-bahannya pun sudah sangat mudah untuk didapatkan.
BACA JUGA:Ide Camilan Spesial Lebaran: Resep Telur Gabus Keju yang Renyah dan Menggugah Selera
BACA JUGA:Cobain 4 Kreasi Muffin Untuk Sajian Lebaran Biar Nggak Bosen Sama Nastar dan Kastangel
Kue ini kerap jadi hidangan utama ketika hari besar atau perayaan tertentu.
Jika kamu datang ke Palembang ketika bulan puasa atau Idul Fitri, sebagian besar rumah akan menyediakan kudapan ini.
Di sisi lain, kue delapan jam juga menjadi Warisan Budaya Tak benda (WBTb) dari Sumatra Selatan yang kaya akan nilai filosofis mengenai kehidupan dan ketuhanan.
Diketahui, nilai tersebut bisa tersirat dari proses pembuatannya yang memakan waktu berjam-jam, dan memiliki arti bahwa kehidupan harus dijalani dengan sabar sebelum mencapai tujuan.
BACA JUGA:Resep Kue Kering Lidah Kucing Renyah dan Anti Gagal, Ide Camilan Lebaran yang Lezat!