BACA JUGA:Rekomendasi Menu Bekal Mudik Lebaran, Tidak Cepat Basi dan Tahan Lama
Sementara itu, jika ada yang mencoba untuk mengukus kue ini dengan waktu kurang dari 8 jam, maka cita rasanya pun tidak akan maksimal. Bahkan kue basah ini akan menjadi lembek dan tidak berpori.
Selanjutnya dari segi penamaan, pemilihan waktu delapan jam ini juga mempunyai alasan. Sejarawan Palembang, Mang Amin mengatakan bahwa penamaan delapan jam pada kue tersebut ada kaitannya dengan pembagian waktu dalam hidup.
Di mana, dalam 24 jam waktu dalam sehari itu setidaknya manusia harus membaginya dengan 3 kegiatan yang berbeda selama 8 jam, yaitu 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk istirahat, dan 8 jam untuk beribadah.
Kemudian untuk angka 8 juga melambangkan jumlah orang yang mengangkat keranda manusia ketika ia tutup usia nanti.
Artinya, manusia itu harus senantiasi ingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara.