SUMEKS.CO - Pertamina telah memblokir akses MyPertamina untuk 232 ribu kendaraan.
232 ribu mobil di seluruh Indonesia diblokir aksesnya ke aplikasi MyPertamina oleh Pertamina.
Pemblokiran ini dilakukan karena terdapat ketidakcocokan data antara data di MyPertamina dengan data di Korlantas Polri dan Samsat, yang terindikasi sebagai upaya penyalahgunaan BBM subsidi.
Pertamina memblokir akses MyPertamina untuk 232 ribu mobil di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Pertamina EP Ramba Field Salurkan Ratusan Paket Sembako Safari Ramadan
Mobil yang diblokir tidak dapat membeli Pertalite dan Solar di SPBU Pertamina dan hanya bisa membeli BBM non-subsidi seperti Pertamax dan Dexlite.
Pemblokiran ini dilakukan karena terdapat indikasi penyalahgunaan BBM subsidi pada mobil-mobil tersebut.
"Hingga hari ini, Pertamina telah memblokir akses MyPertamina untuk hampir 232.000 kendaraan di seluruh Indonesia. Pemblokiran ini dilakukan karena adanya ketidakcocokan data antara data di MyPertamina, Korlantas Polri, dan Samsat. Ketidakcocokan data ini mengindikasikan adanya upaya penyalahgunaan BBM subsidi," kata Riva Siahang, Direktur Pertamina Patra Niaga.
Salah satu modus penyalahgunaan MyPertamina yang ditemukan adalah memasukkan data yang berbeda saat membeli BBM subsidi.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Bekerja Sama dengan Pertamina akan Membuat Taman Keanekaragaman Hayati di JSC
Hal ini dilakukan untuk menipu sistem dan mendapatkan Pertalite atau Solar dengan harga yang lebih murah.
Riva mengatakan, Pertamina Maksimalkan Penerapan Sistem Kode Batang untuk Penyaluran BBM Subsidi.
Pertamina akan terus memaksimalkan penerapan sistem kode batang kepada konsumen yang membeli BBM di SPBU. Hal ini dilakukan untuk menjamin penyaluran BBM subsidi tepat sasaran dan mencegah penyalahgunaan.