Menurunnya permintaan dodol di Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ini, disinyalir dikarenakan daya beli masyarakat yang berkurang.
"Sekarang ini kan harga bahan-bahan pokok kan mengalami kenaikan dibanding tahun-tahun sebelumnya," paparnya.
Lantaran harga bahan pokok yang mengalami kenaikan tahun ini, Marida pun juga menaikkan harga jual dodol produksinya.
"Tahun ini harga dodol biasa kita jual dengan harga Rp 35.000, kalau dodol durian Rp 40.000. Tahun lalu, dodol biasa Rp 30.000, dodol durian hanya Rp 35.000," paparnya.
Dalam satu kali pembuatan, Marida biasanya membuat dodol dengan menggunakan tujuh kuali. Dalam sehari, biasanya Marida bisa mencapai 14 kuali.
BACA JUGA:Pastikan Stok dan Distribusi BBM Aman Jelang Lebaran, Sat Intelkam Polres Ogan Ilir Monitoring SPBU
BACA JUGA:Pemkab Gelar Operasi Pasar Murah di Bulan Ramadan, Wabup Ogan Ilir Bilang Begini
"Dalam sehari biasanya dua kali pembuatan, jadi 14 kuali. Kalau tahun dulu bisa mencapai 10 kuali dalam satu kali pembuatan," tuturnya.
Dalam satu kuali, dodol yang bisa dihasilkan Marida sebanyak 50 kilogram. Biasanya, Marida memulai pembuatan dodol memasuki 10 hari bulan Ramadan.
"Dari 10 hari Ramadan, hingga saat ini sudah 3 ton dodol yang kita hasilkan," sebutnya.
Dodol-dodol yang sudah dihasilkan Marida sejak 10 hari Ramadan tersebut, sudah dikirimkan Marida ke para pelanggannya. Sekali kirim ke pelanggan, Marida biasanya mengirim hingga 500 kilo dodol.
"Pengiriman dodol biasanya kami lakukan menggunakan jasa travel," lanjutnya lagi.
BACA JUGA:Peringati Nuzulul Quran, Kapolres Ogan Ilir Berikan Tali Asih kepada Anak-Anak Panti Asuhan
BACA JUGA:Selamat! 5 Siswa Siswi SMAN 1 Payaraman Ogan Ilir Lolos Jalur Tanpa Tes di Unsri dan Unila
Adapun cara membuat dodol khas milik Marida, menggunakan bahan-bahan, seperti, santan, gula merah, gula pasir, dan ketan yang diisar.
Untuk pembuatan dodol, biasanya memerlukan waktu hingga delapan jam. 3 jam waktu yang digunakan, untuk menggelondokan santan.