Pertamax Green 92 diformulasikan dengan campuran 93% Pertalite dan 7% bioetanol, bahan bakar berbasis alkohol yang berasal dari sumber nabati. Campuran ini meningkatkan nilai oktan menjadi 92 RON, yang berpotensi menghasilkan performa mesin lebih baik dan mengurangi emisi.
BACA JUGA:THR Pensiunan akan Dibayar Mulai Jumat, 22 Maret 2024, Siap-siap Cek Rekening!
BACA JUGA:Awal 2025, Tol Kapalbetung dan Tol Palindra Tersambung Penuh, Bakal Irit Bahan Bakar Kendaraan Nih!
Mulai Maret 2024, Pertamina mengalihkan fokusnya untuk mengembangkan dan mendistribusikan Pertamax Green 95, campuran bioetanol serupa yang menggunakan bensin Pertamax (92 RON) sebagai bahan bakar dasarnya. Peluncuran Pertamax Green 92 saat ini masih ditunda.
Penghapusan bensin bersubsidi Pertalite jika disetujui maka, tingga 3 jenis BBM yang akan dijual Pertamina. YaituPertamax Green 92, Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo.
Alternatif lain penggan BBM bersubsidi Pertalite Biosolar B30.
Biosolar B30 adalah solar yang dicampur dengan 30% biodiesel. Bahan bakar ini merupakan program pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
BACA JUGA:Pendaftaran Mudik Gratis Jasa Marga Telah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftar
BACA JUGA:Kocak, Bupati Bikin Video Buat Pak Lurah di Depan Kantor Belum Buka: ‘Selamat Pagi, Masih Tidur Ya’
Namun ada hal yang perlu diketahui, hingga saat ini pemerintah belum memberikan keputusan pasti mengenai rencana tersebut kapan akan di diekseskusi.
Pemerintah Indonesia sedang dalam proses menyusun roadmap untuk transisi energi, termasuk di dalamnya kebijakan terkait bahan bakar kendaraan.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM meminta jika memang Pertalite dihapus, maka pengganti bbm bersubsidi tersebut jangan menjadi beban baru.
Sebelumnya, terdapat wacana penghapusan Pertalite pada tahun 2024, namun hal tersebut ditunda karena beberapa pertimbangan.
Itu karena pemerintah mempertimbangkan kemampuan fiskal pemerintah, jika anggaran subsidi energi tersedia untuk mendukung program pengalihan ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.