PRABUMULIH, SUMEKS.CO – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Kordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan kegiatan "Kenduri Wujudkan Desa Siaga Resiliensi" di Prabumulih. Kegiatan ini memilih Prabumulih sebagai tuan rumah pelaksanaannya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan peran aktif masyarakat dalam mencegah radikalisme dan terorisme di desa-desa.
Kegiatan Kenduri Wujudkan Desa Siaga Resiliensi dibuka Pj Wako Prabumulih, H Elman ST MM melalui Pj Sekda, Drs Aris Priadi SH MSi, Rabu 20 Maret 2024.
Pj Sekda Prabumulih, Drs Aris Priadi SH MSi, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ‘Kenduri Wujudkan Desa Siaga Resiliensi’.
BACA JUGA:Operasi Pekat Musi 2024, Polsek Tanjung Raja Jaring 14 Juru Parkir Liar yang Meresahkan
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS dan PPPK OKI 2024 Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya di Sini
“Apalagi, kegiatan ‘Kenduri Wujudkan Desa Siaga Resiliensi’ ini memang sangat efektif dalam rangka pencegahan dan antisipasi radikalisme dan terorisme di Prabumulih, serta untuk menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif,” jelas Aris.
Adanya ‘Kenduri Wujudkan Desa Siaga Resiliensi’ memberikan kesempatan bagi masyarakat Prabumulih untuk berperan aktif dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.
“Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Bumi Seinggok Sepembuyian adalah tanggung jawab dan partisipasi semua pihak.,” akunya.
Perwakilan BNPT RI, Kolonel Sus Drs Solihudin Nasution, tepat dalam mengatakan bahwa kegiatan ‘Kenduri Wujudkan Desa Siaga Resiliensi’ merupakan sarana imunitas atau kekebalan masyarakat terhadap pengaruh radikalisme dan terorisme di Kota Migas, Prabumulih.
BACA JUGA:Tips Mudik Lebaran Asik: 5 Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Mabuk Perjalanan yang Tersedia di Apotek
BACA JUGA:Buron 5 tahun, Terpidana Kasus Penipuan DPO Kejati Sumbar Sukses Diringkus Tim Tabur Kejati Sumsel
“Dengan memahami informasi terkait radikalisme dan terorisme, kita dapat meningkatkan kewaspadaan dan ketahanan diri terhadap pengaruhnya,” bebernya.
Kegiatan "Kenduri Wujudkan Desa Siaga Resiliensi" memiliki peran penting dalam menjadikan masyarakat sebagai agen negara dalam memerangi radikalisme dan terorisme di lingkungannya.
“ Media sosial memang dapat menjadi alat yang dimanfaatkan oleh kelompok radikal dan teroris untuk menyebarkan ideologinya,” wantinya.