Secara umum, arsitektur masjid dua tingkat ini memiliki arsitektur khas Tionghoa.
Hal ini dibuktikan dengan kentalnya nuansa Tionghoa ketika Anda memasuki masjid ini.
Saat melangkah memasuki halaman masjid, Anda akan disambut dengan gapura masjid yang bergaya Tiongkok, dengan pilar merah dan atap limas berwarna kuning emas.
Di Gapura ini terdapat sebuah papan nama bertuliskan “Masjid Muhammad Cheng Hoo”, lengkap dengan aksara Mandarin.
BACA JUGA:Masjid Suro, Saksi Bisu Peradaban Islam di Kota Palembang
BACA JUGA:Masjid Kiai Muara Ogan Kertapati Tertua Setelah Masjid Agung Palembang
Masjid Cheng Ho ini juga dilengkapi dua menara serupa pagoda berwana merah, yang masing-masing diberi nama "Habluminallah" dan "Habluminannas"– "hubungan manusia dengan Allah" dan "hubungan dengan sesama manusia".
Keunikan lain dari menara Masjid Cheng Ho Palembang yakni terdapat didesign mirip pagoda, dan mempunyai lima tingkatan yang melambangkan shalat lima waktu dalam sehari.
Adapun tingginya mencapai 17 meter yang merupakan simbol dari jumlah rakaat yang harus dikerjakan setiap Muslim dalam sehari.
Masuk ke dalam masjid, Anda akan mendapati warna dominan merah, warna yang identik dengan kebudayaan Tionghoa. Arsitektur Tionghoa juga terlihat dari daun pintu yang terdapat pada pintu utama masjid.
BACA JUGA:5 Masjid Tertua di Kota Palembang, Bukti Peradaban Islam di Bumi Sriwijaya
Keunikan arsitektur Masjid Cheng Ho menjadi perhatian tersendiri, dan menjadi salah satu simbol Masjid multikultural di Bumi Sriwijaya.
Masjid yang memiliki luas lebih kurang 5 ribu meter persegi ini didominasi corak khas warna merah, bisa menampung lebih dari 500 jemaah.