Orang yang memahami bulan Ramadhan terasa lebih panas dikarenakan dalam kondisi puasa sehingga tenggorokan terasa panas karena rasa haus.
BACA JUGA:Memahami Perhitungan Astronomis Awal Ramadhan, Menanti Kehadiran Hilal 1445 H
BACA JUGA:Tips Mencegah Ngantuk Setelah Sahur, Biar Puasa Ramadhan Berkah dan Tubuh Nggak Cepat Lemas
Oleh karena itu, akar kata Romadh biasa digunakan untuk mengindikasikan mengenai rasa panas ketika seseorang kehausan.
Bulan Ramadhan juga dijuluki sebagai Sayyidusy-Syuhur yang artinya penghulu semua bulan sebagaimana dalam sebuah hadits.
"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan shaum membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu." HR. Ath-Thabrani.
Tidak hanya memiliki makna yang super panas, penamaan bulan Ramadhan juga bermula dari penggunaan kalender hijriyah pada 421 Masehi.
BACA JUGA:Wanita Non Muslim Ini Bertekad Puasa di Ramadhan Nanti, Ingin Rasakan Penderitaan Rakyat Palestina
Pada saat itu sedang berlangsung konvensi para petingggi lintas suku dan kabilah yang dilakukan Bangsa Arab di Makkah pada masa Kilab bin Murrah.
Para petinggi ini berkumpul untuk menentukan nama bulan agar memiliki kesamaan dan memudahkan mereka dalam urusan dagang.
Dari perkumpulan tersebut, didapatkan hasil nama-nama bulan dari Muharram, Shafar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawwal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah.
Ketika perumusan nama-nama bulan tersebut belum ada penomoran karena orang Arab tidak tahu bulan apa yang pertama.
BACA JUGA:Sambut Bulan Ramadhan Tanpa Produk Pro Genosida yang Harus Diboikot, Cek Daftarnya Disini!
BACA JUGA:Bye-Bye Pemborosan! Tips Meminimalisir Sikap Konsumtif Saat Ramadhan, Puasa Lancar Keuangan Aman
Adanya urutan bulan hijriyah muncul setelah kebijakan Umar bin Khattab mengeluarkan perintah pembuatan kalender islam.