Bulan Muharram kala itu ditetapkan sebagai bulan pertama kalender islam sebagaimana yang tertera dalam kalender hijriyah.
Setelah mengetahui sejarah penamaan bulan Ramadhan yang memiliki makna “extremely hot” atau panas yang menyengat, umat islam perlu tahu awal mula pelaksanaan puasa wajib.
Perintah wajib dalam melaksanakan puasa Ramadhan bagi umat islam ini terjadi pada tahun kedua Hijriyah.
BACA JUGA:Jelang Bulan Ramadhan, Berikut Tips Bugar dan Anti Loyo Saat Berpuasa
Ketika itu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam baru saja menerima perintah untuk mengubah arah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram.
Dalam sejarah islam, puasa Ramadhan sudah jauh dilakukan sebellumnya oleh Nabi Nuh as setelah turunnya badai dan banjir bandang menerjang negerinya.
Puasa yang dilakukan Nabi Nuh as ini merupakan tanda syukur kepada Allah SWT karena telah menyelamatkannya dari banjir besar.
Sedangkan pada masa Nabi Muhammad SAW, beliau merasa penasaran terhadap puasa yang dilakukan oleh orang Yahudi pada tanggal 10 Muharram.
BACA JUGA:Moms, Ini 7 Cara yang Efektif untuk Melatih Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan
BACA JUGA:Anti Boros Saat Ramadhan, Begini 6 Tips Mengatur Keuangan Anak Kost Ketika Bulan Puasa
Ketika bertanya alasan umat Yahudi berpuasa pada 10 Muharram, orang Yahudi mengatakan bahwa puasa tersebut sebagai bentuk syukur kepada Allah.
Orang Yahudi berpuasa karena merasa berterima kasih kepada Allah SWT yang telah menyelamatkan Nabi Musa as dan kaumnya dari serangan Fir’aun yang dzalim.
Setelah peristiwa tersebut, Nabi Musa as berpuasa pada hari 10 Muharram sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
Melihat hal tersebut, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjelaskan dan memerintahkan umat islam untuk juga melaksanakan puasa pada 10 Muharram.
BACA JUGA:Jelang Ramadhan Jangan Sampai Salah Beli, Cek Produk Kurma dan Makanan Produksi Israel Ini