SUMEKS.CO - Tito Karnavian, Plt Menteri Kordinator Bidang Hukum, Politik, Hukum dan Keamanan mengatakan kelompok teroris di Indonesia sedang dalam kondisi laydown.
"Justru harus kita waspadai," kata Tito.
Menurut Tito, terorisme bukan barang baru dan sudah lama dikenal. Terlebih, adanya ancaman kekerasan yang ditujukan ke target sipil dengan tujuannya ideolologi politik.
Banyak teori yang ditawarkan untuk menjelaskan radikalisasi. Dalam hal ini, Tito menawarkan lima elemen komunikasi.
BACA JUGA:Rakernas BNPT 2024, Simak Pesan Kepala BNPT RI
"Yaitu transfer cara berkomunikasi. Ilmu yang paling pas untuk pencegahan terorisme."
Di sisi lain, Tito menerangkan tentang radikalisasi perempuan dan anak. Untuk itu, Tito menyarankan program berdasarkan survey daerah mana yang jumlah penduduknya lebih banyak perempuan dan anak anak.
"Jangan sampai hal itu terjadi. Karena sekarang mereka cenderung menjadi pelaku aktif," ungkap Tito.
Hal itu terjadi lantaran banyak sekali doktrin yang mengajarkan tentang jihad, masuk surga, dan lainnya. Termasuk, peran istri yang terkadang mendorong suami untuk melakukan serangan.
BACA JUGA:Hore! BNPT dan FKPT Jakarta Kembali Menggelar Asik Bang, Ini Tujuannya
"Para istri justru lebih intens ikut kajian dengan doktrin yang salah," beber Tito.
Komjen Pol Prof Dr H M Ryko Amelz Dahniel, MSi menambahkan, tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka sepanjang 2023.
"Zero attack ini menjadi perhatian dunia. Tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka, " kata Ryko pada Rakernas BNPT 2024 tema BNPT melindungi, Perempuan, Anak dan Remaja Indonesia, Selasa 20 Februari 2024.
Ryko menuturkan, Kendati tak ada serangan terbuka yang dilakukan, namun hal tersebut perlu diwaspadai.