KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Warga Desa di Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang terdampak banjir menerima pengobatan gratis.
Pengobatan gratis untuk warga Desa itu di Desa Tanjung Serang, Serigeni dan Arisan Buntal.
Dimana sejumlah rumah di tiga Desa tersebut, mengalami banjir sejak satu pekan lalu. Rata-rata rumah bagian bawah mereka terendam banjir. Dan termasuk akses di pemukiman mereka.
Kondisi banjir dengan kedalaman batas betis orang dewasa dan membuat semua barang berharga harus diungsikan ke tempat yang aman. Termasuk harus menitipkan kendaraan sepeda motor ke tempat yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Banjir Landa Daerah Selarai Musi Banyuasin, Motor Hingga Rumah Ikut Terseret
Akibat banjir tersebut, berdampak dengan kesehatan. Ini dikarenakan kaki sering terendam air. Termasuk jelas selalu bersentuhan dengan air karena banjir.
Maka, membuat sejumlah warga Desa baik anak-anak maupun orang dewasa terjangkit gatal-gatal dan keluhan lainnya.
Guna mengatasi keluhan warga Desa yang terjangkit gatal-gatal, membuat Puskesmas Celikah mendatangi warga dengan memberikan pengobatan gratis.
"Petugas puskesmas kami memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat Desa yang terdampak banjir," ujar Kepala Puskesmas Celikah Kayuagung, Susmiati SKM, Kamis 25 Januari 2024.
BACA JUGA:Tetap Waspada, Banjir di OKI Berangsur Surut, Pemerintah Siapkan Perahu Karet
Diungkapkan Susmiati, dengan adanya pengobatan gratis kepada masyarakat yang terdampak banjir, bisa mencegah penyakit. Pihaknya juga mengajak masyarakat hidup bersih dan sehat dan terhindar dari penyakit pasca banjir.
"Penyakit dampak banjir yaitu demam berdarah dan diare serta penyakit kulit berupa gatal-gatal," jelasnya.
Disampaikan Susmiati, banjir juga dapat dicegah, dengan jangan membuang sampah sembarangan terutama di masa musim hujan seperti ini.
"Jadi kita mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Terpenting kami imbau jaga kebersihan lingkungan rumah masing-masing," tukasnya.
BACA JUGA:Banjir Rawas Ilir Masih Melanda, Warga Sebut Peristiwa 1982 Akan Terulang