Sekitar awal tahun 1970, Saddam menasionalisasi Iraq Petroleum Company dan bank-bank yang pada akhirnya membuat sistem perbankan bangkrut karena inflasi.
Saddam secara resmi mengambil alih kekuasaan pada tahun 1979 meskipun dia telah menjadi kepada Irak secara “de facto”.
Kemudian menekan beberapa gerakan khususnya gerakan Syiah dan Kurdi yang berusaha menggulingkan pemerintah dan memperoleh kemerdekaan.
Kelompok syiah dan kurdi juga berusaha mempertahankan kekuasaan selama Perang Iran dan Irak serta Perang Teluk.
Saddam menjalankan pemerintahan otoriter yang represif dan digambarkan oleh beberapa analis sebagai totaliter.
Aturan yang dibuat oleh Saddam Husein ditandai oleh banyak pelanggaran hak asasi manusia termasuk 250.000 pembunuhan sewenang-wenangan dan invasi berdarah.
Keberanian dan konsistensi Saddam Husein dalam memperjuangkan hak-hak agama umat islam membuatnya menjadi bulan-bulanan zionis dan Amerika.
Terlebih lagi invasi Irak yang terjadi pada tahun 2003 membuat Saddam disingkirkan oleh Inggris dan Amerika Serikat.
BACA JUGA:Gawat! Bill Gates Ramalkan 5 Tahun Lagi Dunia Akan Berubah Total, Ini Ramalannya?
Invasi ini dilakukan dengan alasan dimana Saddam mengembangkan senjata pemusnah massal.
Saddam Husein juga dianggap sebagai kelompok teror serangan 11 September 2001 ke WTC (World Trade Center), di New York.
Ketika itu, menara kembar WC runtuh akibat ditabrak oleh dua pesawat sementara sebuah pesawat lain menerjang Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon).
Hal ini membuat Presiden George W Bush marah dan melampiaskannya dengan menginvasi Afghanistan dan Irak.
Sistem pemerintahan di Afghanistan dan Irak berganti dan rezimnya jatuh karena dianggap sebagai sponsor teroris global.