Perlu diketahui, sikat gigi adalah benda yang tidak awet. Laman American Dental Association (ADA) menganjurkan sikat gigi diganti setiap 3-4 bulan sekali.
Artinya, setiap tahun seseorang membuang sikat gigi lama dan menggantikannya dengan yang baru selama 3-4 kali.
Jika penduduk Indonesia ada 273 juta dan diasumsikan rutin mengganti sikat gigi, maka ada lebih dari 1 miliar sampah sikat gigi dalam setahun.
Belum lagi jika menghitung berdasarkan jumlah seluruh orang di dunia sebanyak 8 miliar orang, berarti akan ada 24 miliar limbah sikat gigi dalam setahun.
Lebih dari itu, apabila asumsi pergantian itu rutin terjadi maka setiap manusia sampai usia 75 tahun akan menggunakan 280-300 sikat gigi.
Itu baru seorang, dan belum dikalikan dengan jumlah manusia di bumi. Tentu hasilnya akan sangat fantastis.
Bahkan National Geographic menyebut sampah sikat gigi Amerika Serikat (AS) berpenduduk 331 juta jiwa mampu melilit bumi dalam 4 lilitan dalam setahun saja.
Menurut perusahaan Haeckels, yang memproduksi barang ramah lingkungan, di Inggris saja ada 264 juta sikat gigi yang dibuang karena lewat batas pakai.
BACA JUGA: Amalan Sunnah di Hari Jumat, Berpeluang Dapat Cahaya di Hari Kiamat dan Ampunan Dosa
Kalkulasi ini belum memperhitungkan model sikat gigi listrik yang di dalamnya terdapat baterai yang tentu sangat tidak ramah lingkungan.
Sama seperti plastik, sikat gigi pun baru bisa terurai setelah 200-700 tahun.
Selama itu, tulis Massachusetts Institute of Technology, plastik akan mengeluarkan gas rumah kaca.
Dan jika berada di laut akan mematikan kehidupan zooplankton yang memiliki peran untuk menyerap karbon.
Sayang, mengurai permasalahan limbah sikat gigi tidak seperti benda-benda lain, alias sangat sulit. Sebab, sikat gigi memiliki peran yang tidak tergantikan.