6. Masjid Agung Palembang
Masjid Agung merupakan sebuah tempat suci yang menjadi ikon Kota Palembang. Bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebuah karya seni arsitektur yang menggabungkan keunikan gaya Nusantara, Eropa, dan Cina.
Dengan bentuk bujur sangkar yang langka, masjid ini memiliki dimensi 30 x 36 meter dan menjadi tempat beribadah bagi 1200 jamaah.
BACA JUGA:Masjid Agung Palembang, Dibangun Pada Abad ke-18 Warisan Kesultanan Palembang Darussalam
Sejarah Masjid Agung bermula dari era kesultanan Palembang Darussalam. Pada tahun 1738, Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikramo memulai pembangunan masjid ini dengan meletakkan batu pertama.
7. Masjid Ki Marogan
Masjid Kiai Muara Ogan atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Ki Marogan ini terletak di pinggiran Sungai Musi tepatnya Kampung Karang Berahi Jalan Ki Marogan Kelurahan I Ulu Kecamatan Kertapati Kota Palembang.
Masjid ini didirikan oleh seorang ulama besar dan juga usahawan yang sukses yaitu Mgs H Abdul Hamid alias Ki Marogan pada tahun 1871 Masehi.
BACA JUGA:3 Museum di Palembang Menyimpan Bukti Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam
Masjid ini menjadi pusat penyebaran agama Islam di pinggiran Sungai Musi pada masa itu yang dilakukan oleh Ki Marogan.
8. Kampung Kapitan
Kampung Kapitan merupakan area pemukiman seluas 165,9 × 85,6 meter, berada di tengah pemukiman padat di tepi Sungai Musi.
Awal munculnya Kampung Kapitan adalah saat runtuhnya Kerajaan Sriwijaya pada abad 11 Masehi dan munculnya Dinasti Ming (Cina) pada abad 14 Masehi.
BACA JUGA:Kawah Tengkurep, Tempat Pemakaman Raja Pertama Palembang dan Keturunan
Saat itu, Kolonial Belanda mengangkat perwira Cina berpangkat Mayor untuk mengatur wilayah 7 Ulu, yang dikenal sebagai Mayor Tumenggung dan Mayor Putih.
Tjoa Kie Tjuan merupakan pimpinan masyarakat Cina Palembang yang pertama, ia memiliki pangkat mayor. Masa kepemimpinannya adalah dari tahun 1830-1855 di kawasan 7 ulu.