Rumah tersebut pertama kali dibangun oleh seorang Mayor bernama Tjoa Kie Tjuan, dan diteruskan oleh keturunannya.
Di Kampung Kapitan, terdapat tiga rumah yang masih berdiri kokoh. Bangunan selama 300 tahun tersebut, memiliki panjang 59 meter dengan lebar sekitar 25 meter dengan pada tiap rumah memiliki empat kamar besar dan dua kamar kecil.
BACA JUGA:Mengunjungi Rumah Singgah Soekarno di Palembang yang Masih Terjaga Keasliannya
Warna merah khas Tionghoa pun sangat lekat mendominasi interior dalam rumah yang dipercaya sebagai lambang keberuntungan.
Dulunya, rumah ini dijadikan sebagai markas dan tempat peristirahatan oleh para pelayar asal Tiongkok, yang melakukan bisnis perdagangan dengan kerajaan Sriwijaya.(*)