Perkembangan ini membuat Yaman patut bangga, sebab sebagai negara yang dianggap kecil Yaman tak bisa dianggap sepele.
Banyak kepentingan negara eropa di Laut Merah, begitu juga kepentingan Arab dan sekitarnya.
Yaman tahu persis. Jika konflik Laut Merah meluas maka yang akan menderita adalah Israel dan sekutunya.
Rencana Amerika Serikat membentuk Operation Prosperity Guardian atau Satuan Tugas Maritim di Laut Merah dipastikan gagal total.
Secara de fakto operasi ini tak bisa dilanjutkan, dan Yaman Houthis tampaknya akan melanjutkan operasi blokade kapal-kapal Israel dan sekutunya.
Padahal Sekretaris Pers Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder yakin benar operasi ini akan berjalan.
Akun @opposion juga membuat tentang keenggan sekutu Nato Amerika itu, dan banyak menuai komentar warganet, diantaranya:
“Bagi anda orang Amerika, apa artinya ini? Ini akan lebih banyak uang pajak anda akan dikuras, untuk operasi karena orang lain telah menarik diri,” komentar akun @Think Aboutit735.
“Negara-negara itu cerdas, jika gabung maka Amerika akan menempatkan pada posisi bertarung dalam pertempuran yang sia-sia,” tulis akun @nasio98.
“Mereka enggan bergabung karena Amerika Serikat selalu meninggalkan sekutunya,” komentar akun @Pirasfardero.
“Mereka semua hanya ingin menyelamatkan perahu mereka sendiri. lol,” tulis akun @FR.
“Oke saya cukup yakin Amerika Serikat, bagus perang sendiri saja,” sebut akun @Joseramirez18966.
“Kutip sumbernya? Semua yang saya baca menunjukkan bahwa mereka mau ikut, tetapi menolak untuk dipimpin AS,” tulis akun @Joe.