Menyentuh Hati! Salman al-Farizi Mengkhitbah Wanita yang Justru Mencintai Sahabatnya Sendiri Abu Darda

Minggu 31-12-2023,16:11 WIB
Reporter : Arip Muhtiar
Editor : Rappi Darmawan

SUMEKS.CO - Pada suatu masa Salman al-Farisi telah membulatkan tekad untuk melamar seorang wanita yang saleha dan mulia dari kaum Anshar di Madinah yang dikenalnya.

Salman al-Farizi telah diam-diam jatuh cinta kepada wanita tersebut. Oleh karena itu dia sangat bahagia menyambut pernikahan yang kelak akan terjadi.

Masalahnya adalah Salman al-Farizi bukan asli orang Madinah melainkan orang Persia, oleh sebab itu karena dia orang migrasi di negeri asing maka dirinya tidak mengenal adat istiadat saat mengkhitbah wanita lokal. 

Maka dari itu Salman al-Farizi segera mendatangi kediaman sahabatnya yang merupakan orang asli Madinah yaitu Abu Darda.

BACA JUGA:Kisah Cinta Paling Senyap Namun Riuh Dalam Doa, Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah Az-Zahra

Sesampainya di rumah Abu Darda maka Salman al-Farizi dengan semangat langsung mengutarakan keinginannya agar Abu Darda memberinya pemahaman sekaligus memintanya untuk menemani ketika proses khitbah wanita yang ia dambakan itu.

Abu Darda menjawab dengan kegembiraan yang setara dengan apa yang dirasakan oleh sahabatnya “ Subhanallah wa al-Hamdulillah!” seru Abu Darda.

Karena tak kuasa dengan kabar gembira itu, Abu Darda langsung memeluk Salman al-Farizi. 

Mereka kemudian membuat persiapan untuk agenda melamar wanita yang disukai oleh Salman al-Farizi itu. 

BACA JUGA:Si Penulis Wahyu Kepercayaan Rasulullah SAW, Zaid bin Tsabit Sahabat Muda yang Memiliki Kecerdasan Luar Biasa

Setelah semuanya selesai dipersiapkan kini tibalah waktu bagi mereka untuk berangkat ke sebuah rumah di pinggiran kota Madinah, tempat tinggal seorang wanita bangsawan dan cantik. 

Hati Salman al-Farizi berdebar-debar sepanjang perjalanan mereka.

Sesampainya di rumah wanita yang hendak dilamar oleh Salman al-Farizi, maka Abu Darda segera membuka pembicaraan.

“Saya Abu Darda', dan ini saudara saya Salman al-Farisi. Allah SWT telah memuliakan dia dengan Islam dan dia telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya.

BACA JUGA:Negeri 1001 Malam! Kisah Pendirian Istana Megah Harun al-Rasyid Serta Majunya Ilmu Pengetahuan

Rasulullah SAW sangat ridha terhadapnya dan menghormatinya menjadi salah satu anggota rumah tangganya yang mulia. Oleh karena itu, aku datang ke sini dengan tujuan mewakili saudaraku tersayang Salman untuk meminang putrimu,” kata Abu Darda' dengan logat Bani Najjar yang fasih. 

“Oh, kamu telah menghormati kami!” jawab sang ayah. 

“Silakan masuk wahai sahabat Nabi yang datang. Suatu kehormatan bagi kami menerima pinangan salah seorang sahabat. Tapi hak menerima itu untuk putriku,” ucapnya sambil menunjuk ke arah tirai hijab yang memisahkan mereka dengan wanita yang dilamar. 

Ternyata, sang putri beserta sang ibu sudah mendengar percakapan antara ayah dengan dua orang sahabat Rasulullah SAW barusan.

BACA JUGA:Siapa Mush'ab Bin Umair? Tuan Muda yang Mejadi Delegasi Islam Pertama di Madinah

Wanita yang dicintai Salman al-Farizi itu segera memberikan jawabannya kepada ibunya untuk kemudian disampaikan kepada Salman Al Farisi dan Abu Darda.

“Mohon maafkan kami atas kata-kata jujur ​​kami." Terdengar suara lembut dari balik tabir. Ternyata suara barusan berasal dari ibu yang berbicara atas nama putrinya. 

“Karena kamu datang dengan niat untuk menerima Ridho dari Allah SWT, maka aku pun harus memberikan jawaban bahwa putriku menolak lamaran Salman. Tetapi jika kamu, Abu Darda, datang dengan niat yang sama, maka putriku menyetujui lamaranmu.” 

Dan demikianlah hal itu terungkap. Ternyata wanita yang dicintai oleh Salman al-Farizi sejak lama justru mencintai sahabatnya.

BACA JUGA:Muslim Wajib Save! 8 Doa Sehari-Hari yang Bisa Dipraktikkan, Nomor 2 Paling Dibutuhkan Kaum Hawa

Jawaban yang sontak sangat mengejutkan bagi Salman Al Farisi dan tak terkecuali Abu Darda.

Abu Darda sangat bingung. Niat hati ingin membantu sahabatnya agar menggapai pujaan hatinya, yang terjadi malah cinta sahabatnya itu justru bertepuk sebelah tangan. Lebih mengejutkan lagi, bahwa yang disukai wanita itu adalah dirinya sendiri.

Wanita itu justru lebih tertarik pada perwakilannya ketimbang orang yang diwakilinya. 

Namun demikian muncul reaksi indahnya dari Salman al-Farizi, dia tidak marah, merajuk bahkan menyalahkan takdir, sebaliknya Salman justru menerima guncangan dahsyat itu dengan segala ketegaran hati dan keikhlasannya seraya berseru.

BACA JUGA:Mengejar Berkah di Akhir dan Awal Tahun, Berikut Amalan yang Bisa Dilakukan

"Allahuakbar!"

Meski penolakan dari wanita yang dicintainya itu di luar dugaan bagi Salman dan Abu Darda, tapi yang dilakukan Salman saat ditolak justru lebih di luar dugaan akal sehat.

Salman al-Farisi justru yang sangat besar hatinya justru senang-senang saja dengan jawaban wanita itu. Ia bahkan menawarkan bantuan untuk pernikahan keduanya.

Salman al-Farizi dengan ikhlas memberikan semua harta benda yang sebelumnya telah ia siapkan untuk menikahi si wanita itu. Bahkan, mahar dan nafkah yang telah dipersiapkannya diberikan kepada Abu Darda.

BACA JUGA:Biar 2024 Nggak Jomblo Lagi, Lakukan Amalan dan Doa Ini untuk Dapat Pasangan Terbaik

Tidak hanya sampai di situ, bahkan Salman al-Farisi jugalah yang menjadi saksi pernikahan sahabatnya dan wanita tersebut.

Sungguh begitu besar hati Salman al-Farisi bersamaan dengan sifat ikhlas dan tabah dalam menerima takdir dari Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Sebetulnya bukan Salman tidak sedih dan patah hati, dirinya tetaplah seorang lelaki. Namun Salman memilih untuk tidak larut dalam kesedihan apalagi di sisinya ada sahabat sejatinya dan di atas kebahagiaan wanita yang dicintainya karena dapat hidup bersama dengan pilihan hatinya.

BACA JUGA:Negeri 1001 Malam! Kisah Pendirian Istana Megah Harun al-Rasyid Serta Majunya Ilmu Pengetahuan

Wajah Salman kembali berbinar ikut larut dalam kegembiraan saudaranya.(*)

Kategori :