Zaid bin Tsabit mendapat sanjungan dari Abu Bakar, Umar bin Khattab dan para hafiz sebagai sosok yang kokoh keilmuannya.
Diriwayatkan bahwa khalifah Umar bin Khattab pernah berpidati di hadapan umat muslim dan berkata “... barangsiapa yang ingin bertanya tentang Al-Qur’an, hendaklah ia datang kepada Zaid bin Tsabit”
Pada masa pemerintahan Utsman, Zaid bin Tsabit diangkat menjadi pengurus Baitul Maal. Zaid bin Tsabit juga pernah diangkat menjadi pemegang jabatan khalifah sementara ketika keduanya melaksanakan haji.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Tuna Netra yang Membuat Rasulullah Muhammad SAW Mendapat Teguran dari Allah SWT
Selain menjadi pengurus baitul maal, Utsman bin Affan dipercaya untuk memimpin sebuah tim pembukuan Al Quran.
Tugas ini ialah menduplikasi mushaf yang dibuat pada zaman Abu Bakar menjadi beberapa mushaf agar tidak terjadi perbedaan dalam cara membaca serta huruf Al Quran.
Dalam menjalankan misi tersebut, Utsman bin Affan berpesan apabila ditemukan perbedaan pendapat tentang ragam dialek.
Maka sebaiknya Al Quran ditulis dalam dialek Quraisy karena Al Quran diturunkan dalam bahasa mereka.
BACA JUGA:Siapa Mush'ab Bin Umair? Tuan Muda yang Mejadi Delegasi Islam Pertama di Madinah
Mushaf-mushaf yang ditulis oleh Zaid bin Tsabit dan timnya dikenal dengan nama mushaf Utsmani, mushaf ini kemudian dikirim ke seluruh pelosok wilayah islam.
Khalifah Utsman bin Affan memerintahkan agar mushaf versi lain yang beredar sebelum terbitnya mushaf Utsmani dibakar.
Langkah dalam membakar Al Quran itu terpaksa diambil agar tidak adanya perbedaan yang membingungkan antara umat islam.
Kebingungan ini di khawatirkan dapat menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam sendiri.
BACA JUGA:Cara Meruqyah Jin dan Setan dalam Tubuh, Dijamin Hangus Tak Membekas
Akhir kisah hidupnya, Zaid bin Tsabit meninggal dunia tahun 45 hijriyah. Putra Zaid, Kharijah bin Zaid menjadi seorang tabiin besar dan termasuk tujuh ulama fiqih Madinah pada masanya.(*)