Pada suatu malam Martin Luther terpesona oleh keindahan bintang-bintang yang menembus pepohonan.
Dia kemudian memotong satu, membawanya pulang, dan menghiasinya dengan lilin untuk menciptakan kembali pemandangan tersebut untuk keluarganya.
Idenya menyebar, dan sekarang Natal kurang lengkap tanpa pohon cemara, baik yang asli ataupun tiruan.
BACA JUGA:Polres OKI Siap Amankan Natal dan Tahun Baru dengan Pos Pam dan Pos Yan
5. Lampu warna warni
Natal datang pada saat musim dingin dan gelap di sebagian besar dunia, jadi mendekorasi dengan lampu yang mencerahkan menjadi masuk akal tanpa perlu memikirkan artinya.
Bagi umat Kristiani, lampu melambangkan status Yesus sebagai Penerang Dunia, dan cara Dia datang untuk menyelamatkan orang dari kegelapan.
6. Kaos kaki Natal
BACA JUGA:Dijamin Seru! 5 Game Bertema Natal Ini Cocok Dimainkan Bersama Keluarga Saat Libur Nataru
Setidaknya, pada era tahun 1800-an tradisi menggantungkan kaos kaki pada saat perayaan Natal sudah lazim dilakukan oleh umat Kristiani seluruh dunia.
Namun, tidak ada literasi atau sejarah yang mencatat bagaimana kebiasaan menggantung kaos kaki pad asaat natal itu bermula.
Namun, kisah paling populer mengatakan bahwa seorang lelaki tua khawatir tentang masa depan ketiga putrinya, karena dia tidak punya cukup uang untuk memberi mereka mahar pernikahan yang bagus.
Santo Nikolas rupanya mendengar tentang penderitaan mereka dan ingin membantu tetapi tahu bahwa pria itu tidak akan menerima amal.
BACA JUGA:Jelang Natal dan Tahun Baru, Bupati Bersama Forkopimda Sidak Pasar
Sebagai gantinya, lewat cerobong asap pria tua tersebut, Santo Nikolas memasukkan emas ke masing-masing kaus kaki anak perempuan, yang digantung di dekat perapian.
7. Hadiah Natal