PALEMBANG, SUMEKS.CO - Universitas Bina Darma (UBD) Palembang dan Universiti Malaya, Malaysia, bersinergi melakukan Join Research mengenai kain songket.
Kerjasama riset kembali diinisiasi oleh pascasarjana Universitas Bina Darma khususnya program studi magister ilmu komunikasi S2.
Dalam riset yang dilakukan, dihadiri langsung Dr Rahma santhi Zinaida, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi S2 dan Prof Isnawijayani, PhD.
Kemudian, Direktur Pascasarjana Universitas Bina Darma Palembang bersama dengan research fellow dari Universiti Malaya Dr Ruhana Padzil.
BACA JUGA:Dosen UBD Palembang Jadi Wakil Sekjen HISKI Pusat, Ini Susunan Pengurus Terlengkap Periode 2023-2027
Tema join research ini adalah mengenai songket yang merupakan warisan budaya melayu baik dari Indonesia dan Malaysia.
Songket merupakan salah satu dari sekian banyak kain tradisional khas indonesia yang sangat populer di dunia.
Palembang sebagai kota yang identik dengan pengrajin kain tenun yaitu songket memiliki ragam sejarah dan budaya.
Dari ragam dan budaya ini juga yang mempengaruhi kain songket dari berbagai hal seperti design, warna, motif, benang dan lain-lain.
BACA JUGA:Sambut Dies Natalies ke 30, UBD Palembang Adakan Lomba Video Kreatif, Total Hadiah Jutaan Rupiah
Selain itu, Malaysia juga merupakan negara yang memiliki keunikan ragam kain tradisional salah satunya adalah songket melayu.
Kesamaan budaya dan sejarah yang membuat songket dianggap menjadi alat pemersatu budaya antara Malaysia dan Indonesia.
Songket Palembang disebut-sebut sebagai songket terbaik di Indonesia, yang berjuluk "Ratu Segala Kain."
Awalnya, laki-laki memakai songket sebagai destar, tanjak, atau ikat kepala. Kemudian, barulah kaum perempuan Melayu mulai mengenakan songket sebagai sarung dengan baju kurung.
BACA JUGA:Capaian Luar Biasa, UBD Palembang Berada Diurutan 13 PTS Terbaik se Indonesia