SUMEKS.CO - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang (Pelindo Regional 2 Palembang) mendukung pelaksanaan kegiatan pelepasan ekspor komoditas pertanian/perkebunan dan perikanan yang dilaksanakan di Terminal Petikemas Pelabuhan Boom Baru Palembang dengan nilai Rp. 153,3 milliar ke sebelas negara tujuan.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Dr. Agus Fatoni, M.Si beserta jajaran Kepala Dinas Provinsi, Kepala Badan Karantina Indonesia, Dr. Sahat Manaor Panggabean, Kepala Balai Karantina Kelas I Palembang, drh. Azhar Ismail, Bea dan Cukai, General Manager Pelindo Regional 2 Palembang yang diwakili oleh Manager Keuangan & SDM dan Manager Area PT IPC Terminal Petikemas Area Palembang.
General Manager Pelindo Regional 2 Palembang yang diwakili oleh Manager Keuangan & SDM, Imron Syamsi mengatakan Pelindo siap mendukung kegiatan ekspor komoditas di Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang yang melalui Pelabuhan Boom Baru dengan selalu memberikan pelayanan terbaik dan cepat sehingga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Sumatera Selatan.
Dalam sambutannya Kepala Balai Karantina Kelas I Palembang, drh. Azhar Ismail, mengatakan, Komoditas yang kita ekspor hari ini senilai 153 miliar, sebagai laporan pada hari ini juga kita ekspor komoditas paha kodok yang kita ekspor ke Negara Perancis.
BACA JUGA: Mitos Tentang Burung Gagak, Dianggap Hal Mistis Serta Menjadi Pertanda Kematian
"Hampir setiap hari kita melakukan ekspor di Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang tetapi pada hari ini yang kita ekspor dengan nilai sekian,” sebut Azhar.
Kepala Balai Karantina Kelas I Palembang menjelaskan bahwa ekspor pertanian dan perkebunan kali ini dikirim ke 10 negara tujuan serta ekspor perikanan ke 1 negara tujuan dengan komoditas yang beragam.
“Pada hari ini kita melakukan ekspor Kayu Olahan ke Negara Yordania, China dan India, Bubuk Teh ke Negara Malaysia dan Turki, Santan Kelapa ke Negara China, Palm Kernel Expeller (PKE) ke Negara Vietnam, Karet Lempengan ke Negara Jepang, China, Amerika Serikat, India, Sri Lanka dan Rusia kemudian primadona Sumatera Selatan ada Kelapa Bulat yang dikirim ke China dan Vietnam dan yg terakhir paha kodok ke Negara Perancis,” terangnya.
Kepala Badan Karantina Indonesia mengatakan, acara kita hari ini tidak lepas koordinasi dari Bea cukai, Imigrasi, KSOP dan tentunya Pelindo, kita mendorong teman – teman terutama dari Pemerintah Daerah di Indonesia bahwa semua komoditas yang layak ekspor itu agar segera dipercepat ekspornya.
BACA JUGA:Informasi Loker Minim, Ini Permintaan Pj Bupati Banyuasin kepada Perusahaan
"Tugas kami di Badan Karantina ini adalah untuk membuka ruang atau kanal – kanal supaya ekspor komoditas bisa masuk ke beberapa negara, kemarin kita pulang dari Beijing sepakat untuk menambah kuota Sarang Burung Walet kemudian Durian dan Kelapa Muda,” sebut Sahat.
“Saya mengapresiasi untuk teman – teman akhirnya kita bisa mengekspor dan akan rutin dilakukan, sekarang kita ekspor dengan nilai Rp 153,3 miliar dengan berbagai komoditi yang akan terus dilakukan secara berkelanjutan," sambungnya.
Isu kodok sangat menarik untuk kedepannya kita kembangkan budidaya nya karena itu merupakan tangkapan alam, meskipun nilainya besar tapi lama – lama akan habis maka dari itu kalau kita budidayakan saya pikir ini akan menjadi primadona baru di Provinsi Sumatera Selatan.
Sementara itu, Pj. Gubenur Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Agus Fatoni, M.Si memberikan memberikan apresiasi atas pelepasan ekspor hari ini sebagai bentuk dari sinergi serta kolaborasi bersama sehingga hari ini bisa melakukan ekspor dan bukan hari ini saja sebelumnya juga dilakukan ekspor dan kedepannya akan dilakukan secara berkesinambungan.