Dikutip dari @SkyNewsArabia, otoritas Rusia akhirnya menutup bandara Republik Dagestan.
Ribuan warga melakukan sweping terhadap warga Israel yang tiba di bandara Dagestan.
Tel Aviv mengumumkan banyak warganya yang kabur ke Dagestan.
“Zona lalu lintas bandara Makhachkala, ditutup sementara, demikian dikatakan otoritas setempat, Rossavitsia.
Massa menyerbu bandara Minggu 29 Oktober 2023 malam.
Menyusul seruan di media sosial untuk mencegah penerbangan dari Tel Aviv mendarat di wilayah mayoritas muslim itu.
Video di medsos tampak ribuan warga memadati Bandara Internasional Makhackala.
Mereka mengibarkan bendera Palestina.
Warga bahkan masuk ke bandara dan memeriksa ruangan demi ruangan.
“Pembunuh anak tidak memiliki tempat di Dagestan,” tegas peserta aksi.
Seperti diberitakan sebelumnya, para pemuda dan pemudi Israel ini sudah 3 kali masuk penjara akibat menolak wajib militer.
BACA JUGA:Masyaallah, Warga Palestina Berseru Lewat Toa Masjid, Israel Blok Komunikasi Gaza dari Dunia Luar
“Kali ini kami siap masuk penjara lebih lama lagi,” ujar Ivitar Rubin pemuda usia 19 tahun asal Yerusalem dikutip dari @Oren Ziv, Minggu, 29 Oktober 2023.
Ivitar Rubin menolak gabung wajib militer Israel dan akibatnya dia harus menjalani 47 hari di penjara akibat penolakkanya itu.