“Saya menolak gabung tentara Israel untuk melanjutkan serangan yang biadab atau pendudukan dan pembersihan etnis penduduk Palestina,” tegasnya.
Selanjutnya, seorang remaja putri bernama Enac, usia 19 tahun menolak gabung wajib militer Israel.
“Saya sudah menjalani 57 hari saya di penjara. Dan hari ini mungkin akan lebih lama lagi saya di penjara, karena saya menolak dan saya akan tetap berdiri untuk solidaritas rakyat Palestina,” cetusnya.
"Kuharap apa yang kami lakukan ini akan menciptakan masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Selanjutnya giliran Navasha Thai Levine memperkenalkan diri (baju merah).
Navasha umur 18 tahun asal dari Hada Shawan.
“Saya sudah tiga kali masuk penjara dengan total 35 hari menjalani kurungan penjara,” ungkapnya.
“Hari ini saya kembali menolak bergabung wajib militer dengan tentara apartheid dan pendudukan,” tegasnya.
Kemudian ada juga pemuda bernama Shahar Schwartz, usia 18 tahun.
Dirinya sudah tiga kali menolak wajib militer dengan total menjalani 60 hari di penjara.
“Saya menolak bekerjasama dengan apartheid israel yang sedang melakukan kejahatan pembersihan etnis di Palestina,” tegasnya.
Wael Al Dahdouh Tetap Bertugas
Sementara itu di jalur Gaza, seorang wartawan kehilangan istri, putra dan putrinya yang tewas dibom Israel dalam sebuah serangan udara.