Sebagai contoh, mengganti minyak rem setiap 2 tahun sekali adalah pilihan yang sesuai untuk pengemudi yang sering menggunakan jalan tol dan jarang melakukan pengereman.
Di sisi lain, jika sering berkendara di jalanan padat dan macet, direkomendasikan untuk mengganti minyak rem setiap tahun sekali.
Jika tidak menjalankan pemeliharaan rutin ini, mungkin akan menghadapi masalah utama pada sistem pengereman mobil.
Oleh karena itu, SUMEKS.CO merangkun dampak dari jarangnya penggantian minyak rem mobil, dilansir dari laman resmi Suzuki dan sumber lainnya :
BACA JUGA: Honda Hadirkan Pembaruan Scoopy 2024: Usung Mesin 160 cc, Desain & Fitur Premium!
1. Penurunan Kinerja Pengereman
Penggunaan minyak rem yang lama dan tercemar dapat menyebabkan penurunan kinerja pengereman.
Minyak rem yang sudah terkontaminasi kotoran dan partikel-logam akan menyebabkan pelunakan seal dan komponen rem lainnya.
Akibatnya, pengereman menjadi kurang efektif, dan jarak pengereman bisa lebih panjang, meningkatkan risiko kecelakaan.
BACA JUGA:Suzuki Luncurkan V-STROM 250SX, Motor Sport Adventure Siap Bermanuver di Segala Medan Jalanan
2. Overheating Rem
Minyak rem yang sudah tua cenderung memiliki titik didih yang lebih rendah. Ini berarti dalam situasi pengereman yang berat atau panjang, rem bsa mengalami overheating.
Overheating rem dapat mengurangi efisiensi pengereman dan bahkan merusak komponen seperti cakram dan kampas rem.
3. Korosi Komponen Pengereman
BACA JUGA:Skutik Maxi Yamaha Nmax 160, Kendaraan Primadona Masyarakat Indonesia
Minyak rem yang terkontaminasi dengan air dapat menyebabkan korosi pada komponen pengereman.