Sudah ada kesepakatan bersama antara KLHK, Kapolri dan Jaksa Agung untuk melaksanakan tindakan Gakkum terpadu.
“Kami juga akan terus berkoordinasi melalui Satgas Gerakan Hukum Karhutla Terpadu. Yang sejak awal melibatkan penyidik LHK, Kepoksuuab dan Kejaksaan, termasuk dengan pelibatan kepolisian dan kejaksaan di daerah,” pungkasnya.
Sebagai gambaran, total kerugian yang ditimbulkan akibat bencana karhutla pada 2019 lalu mencapai Rp500 miliar.
Sedangkan, jika dikalkulasikan secara nasional kerugian akibat karhutla ini tembus di angka US$5,2 miliar atas setara dengan Rp72,95 triliun.
BACA JUGA:14 Hotspot Karhutla Terpantau Satelit, 30 Hektar Lahan Terbakar di Kecamatan Talang Ubi PALI
Tahun lalu, ada empat perusahaan perkebunan yang digugat secara perdata karena dianggap lalai dengan membiarkan lahan mereka terbakar.
Dan dari keempat perusahaan yang digugat itu tiga perkara sudah inkracht (berkekuatan hukum tetap, red).
Pengadilan memutuskan para tergugat harus membayar ganti rugi Rp30 miliar, Rp78,5 miliar dan Rp466 miliar.
“Tapi baru satu yang membayar. Dua lainnya masih proses,” tandasnya.
BACA JUGA:14 Hotspot Karhutla Terpantau Satelit, 30 Hektar Lahan Terbakar di Kecamatan Talang Ubi PALI
Menteri LHK Siti Nurbaya menyebutkan, sejak 28 Oktober tim pengendali karhutla tengah berjibaku mengendalikan titik api di Sumsel, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Selain itu Riau dan Jambi juga.
Dia menjamin hingga kini belum ada asap yang menyeberang ke negara tetangga seperti Malaysia.
“Sudah ada penetapan tersangka dari KLHK sendiri ada 144 perusahaan yang mendapatkan peringatan. 23 perusahaan sudah disegel,” kata Siti. Perusahaan itu ada di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sumsel. Pemiliknya ada yang dari Singapura dan Malaysia.
Sementara, Manager Sustainability PT Sampoerna Agro,TBK, Iswanda Hasibuan mengakui, pihaknya sebelum ini telah menerima surat peringatan dari Ditjen Gakkum KLHK terkait karhutla di lahan yang mereka usahakan.
“Kami juga telah melakukan upaya-upaya dalam mengantisipasi agar supaya lahan ini tidak terbakar. Seperti dengan pembuatan parit-parit dan embung agar air bisa mengalir,” aku Iswanda.