Kisruh Penolakan Relokasi Warga Melayu di Pulau Rempang, UAS Minta Pengacara Asli Melayu Pulang

Senin 18-09-2023,09:41 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Zeri

Ceramah UAS tersebut mendapat respon positif dari warganet yang menuliskan di kolom komentar akun @e-news.

Sebagian besar warganet sependapat dengan UAS, bahkan tidak hanya terhadap profesi pengacara, namun juga para cendikiawan asli suku Melayu lainnya untuk ikut menolong masyarakat di Pulau Rempang Kota Batam.l

Ada sebagian komentar lainnya dari warganet menuliskan bahwa kalau sudah berurusan dengan negara, maka jalan satu-satunya meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Seperti dikomentari oleh akun @Samsul***** Gimana mau minta tolong pengacara kalau udah urusan negara, kita hanya bisa minta tolong kepada Allah SWT semoga Allah SWT selalu melindungi sodara-sodara kami yang di Melayu,"

BACA JUGA:Kondisi Rempang Batam Terkini, TNI Kirim Polisi Militer untuk Mencegah Oknum Prajurit Terlibat Sangketa

Ditimpali oleh komentar akun lain @Syam***** "Yang penting usaha dan berdoa bro,".

Komentar menohok terhadap pemerintah, dituliskan oleh akun @BAYU***** "Semoga selalu senantiasa UAS dalam lindungan allah SWT  Ammin...betul Ustad pemerintah sekarang dzolim sama rakyatnya sendiri demi kepentingan china,"

Senada juga dikomentari oleh akun @A Halim***** "Semoga rakyat bersatu, membela hak sebagai warga negara asli, bukan penjajah bukan investor, tapi rakyat yang bertahan dan sudja hidup turun temurun disana sebelum batam ada, BAHKAN sebelum merdeka!!! kampung tua melayu, sdh ada.."

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan sikap tegas, menanggapi polemik yang terjadi di Pulau Rempang Kota Batam hingga menyebutkan jangan dianggap suku Melayu adalah suku kaleng-kaleng.

BACA JUGA: Tidak Ada Travel Warning, Wilayah Batam Normal

Pernyataan tersebut dia sampaikan saat menggelar suatu kegiatan diskusi publik bersama tokoh lainnya, sikap tegas Gatot membela suku Melayu terutama di pulau Sumatera.

"Saya hanya mengingatkan saja, suku yang ada di Indonesia ini ada tarian perang, dan pada saatnya mereka siap untuk berperang, jangan sampai itu terjadi," kata Gatot 

Dalam penyampaiannya, Gatot mengutip sebuah kalimat dari seorang pejuang suku Melayu, ketika kapal penjajah dari Portugis datang dihabisi semua tanpa sisa.

"Ku nyatakan perang pada bangsa manapun, yang membawa sengsara negeri ini, dan bila laut yang mendatangkan para perampas itu ke Nangroe maka laut pula yang akan ku jadikan kuburan mereka," tegas Gatot mengutip kalimat seorang pejuang suku Melayu.

BACA JUGA:Panji Gumilang akan Bangun Pelabuhan Kapal Milik Ponpes Al Zaytun Indramayu di Batam

Menurut Gatot, kalimat tersebut telah dibuktikan oleh seorang pejuang Melayu selain mengusir penjajah dari Portugis juga mengusir penjajah Belanda di Nangroe Aceh Darussalam.

Kategori :