Dari bintang 1, deposit Rp200 ribu. “Itu baru merek (akun). Belum tokonya,” jelasnya.
Karena penjelasan dari sang mentor dan literasi yang dibacanya, FEC yang merupakan perusahaan Amerika ini, sama halnya dengan lazada, shoope, amazon, dan lainnya.
“Tapi bedanya tidak punya toko, kami yang jadi mitranya,” ulasnya.
Setelah 3 hari mendaftar pada admin, sambung Wo, dia diwajibkan membeli toko.
BACA JUGA:Demi Kekasih, Kasir Minimarket Modern Top Up Dana Puluhan Juta Uang Perusahaan untuk Judi Online
Katanya Rp150 ribu. Tapi waktu dia mau transfer, naik jadi Rp200 ribu.
“Terpaksa bayar. Dari modal (Rp400 ribu), saya pernah transaksi menjual bando, jam. Ke luar negeri semua alamatnya, Canada, dan lainnya. Tidak tahu juga benar atau tidak,” sebutnya.
Singkat kata dari modal Rp400 ribu, saldo keuangannya kemudian menjadi Rp2 juta lebih.
Pernah dia tarik Rp150 ribu, itupun Cuma dapat Rp120 ribuan.
BACA JUGA:Nasabah Bank Sumsel Babel Kini Bisa Top Up GO-PAY Pakai BSB Mobile
Sisanya hitung biaya penarikan.
“Sebanyak 2 kali WD, setelah itu tidak bisa lagi. Terakhir WD 31 Juli,” jelasnya.
Wo terus ditawari top up, untuk menambah modal agar keuntungan lebih besar.
Tapi dia mulai merasa ini tidak masuk akal, kesannya memaksa.