BACA JUGA:Hari Ketiga Tol Indraprabu Dibuka Terpantau Ramai, Rest Area Masih Sepi, SPBU Masih Nihil
Estimasinya sekitar Rp1.338 per km.
Sementara, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw dan para wakil rakyat lain menyoroti pembangunan tol Palindra dan Indraprabu.
Mereka juga meninjau pembangunan embung dan rusunawa di Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri).
Roberth menyampaikan, Kementerian PUPR perlu meningkatkan pengawasan konstruksi tol agar memenuhi standar kualitas jalan.
BACA JUGA:H-1 Lebaran, Tol Indraprabu Lancar dan Kondusif, Jalanan Mulai Lengang
Juga kualitas pelayanan, sarana prasarana, keamanan dan pendukungnya.
Termasuk penyesuaian tarif tol agar tidak membebani masyarakat.
“Untuk kualitas jalan tol Palindra-Indraprabu pas kita tinjau tadi (kemarin) memang beda ya dengan di Lampung. Sudah lebih enak di arah Lampung,” bebernya.
Komisi V juga minta agar exit tol diperbanyak.
BACA JUGA:Hari Ketiga Tol Indraprabu Dibuka Terpantau Ramai, Rest Area Masih Sepi, SPBU Masih Nihil
Agar masyarakat dari daerah lain bisa melewati tol. Juga supaya pengguna tol tidak terlalu jauh berputar.
“Tujuannya agar kehadiran jalan tol tidak sampai mematikan ekonomi daerah. Seperti Tol Indraprabu, sudah lama ada usulan Pemkab OI minta dibuatkan exit tol di Kecamatan Payaraman. Namun belum ada realisasi,” cetusnya.
Untuk itu, Komisi V kemarin sudah minta kembali kepada Kementerian PUPR supaya memperbanyak exit tol. Seperti di ruas Indraprabu.
“Rekan-rekan dan Pak Menteri PUPR sudah menyatakan iya. Cuma sekarang mereka lagi fokus backbone atau jalan utama tol Trans Sumatera,”jelas Roberth.
BACA JUGA:Jalan Tol Indraprabu Makan Korban, Mobil Sigra Disondol Hilux