Ternyata ini Asal Usul Kata Ya Saman, Ucapan Wong Palembang Ketika Melihat ini

Jumat 01-09-2023,17:27 WIB
Reporter : Iwan
Editor : Iwan

  SUMEKS.CO – Wong  Palembang pasti tak asing dengan kata Ya Saman.  Kata ini sering diucapkan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan atau luar biasa.

 

Kata ini sering diucapkan ketika  melihat kekaguman. Misalnya ‘Ya... Saman, indah sekali pemandangannya’.  ‘Ya... Saman buah mangganya manis sekali’.

 

Lantas, bagaimana asal usul kata penyebutan Ya Saman itu tercipta dan apa maknanya?

 

Dilansir dari berbagai sumber, asal usul kata Ya Saman mulanya penyebutan tersebut diambil dari nama Ulama Madinah yaitu Syekh Muhammad Saman Al Madani.

 

Dulu awalnya Ulama Palembang yaitu Syekh Abdus Somad Al Palimbani belajar di Mekah dengan Ulama Syekh Muhammad Saman Al Madani.

BACA JUGA:Inilah Makna dan Arti Lagu Ya Saman Palembang

 

Saat Syekh Abdus Somad Al Palimbani kembali ke Palembang. Ia membawa ajaran dari Syekh Muhammad Saman Al Madani.

 

Salah satunya yaitu Ratib Saman atau disebut Tarekat Samaniyah. Kemudian Tarekat Samaniyah menjadi amalan resmi dari Kesultanan Palembang Darussalam.

 

Nah,ucapan ini sering diucapkan oleh para murid pengikut Tarekat Samaniyah yang ada dan berkembang   di Palembang hingga sekarang.

 

Mereka memanggil nama gurunya ketika melihat hal yang mengagumkan Ya..Saman. Ini semacam penghormatan terhadap guru tarekatnya. mereka

 

Hingga akhirnya istilah ini umum digunakan masyarakat Palembang, terutama tahun 1990 ke bawah hingga sekarang pun masih tetap terdengar.

BACA JUGA:Hibur HD, Jenderal Dudung Nyanyi Lagu Ya Saman

 

Melansir dari wikifedia Tarekat Sammaniyah merupakan salah satu cabang dari Tarekat Syadziliyah yang didirikan oleh Syeh Abul Hasan Asy Syadzili (w. 1258).

 

Pendiri Tarekat Sammaniyah adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samani Al-Hasani Al-Madani (1718-1775 M).

 

Tarekat ini berhasil membentuk jaringan yang sangat luas dan mempunyai pengaruh besar di kawasan utara Afrika, yaitu dari Maroko sampai ke Mesir.

 

Bahkan, memperoleh pengikut di Suriah dan Arabia. Aliran tarekat ini lebih banyak menjauhkan diri dari pemerintahan dan penguasa serta lebih banyak memihak kepada penduduk setempat, di mana tarekat ini berkembang luas.

 

Salah satu negara Afrika yang banyak memiliki pengikut Tarekat Sammaniyah adalah Sudan. Tarekat ini masuk ke Sudan atas jasa Syaikh Ahmad At-Tayyib bin Basir yang sebelumnya belajar di Makkah sekitar tahun 1800-an.

BACA JUGA:Awal Bulan Cuan Datang, Bagikan Link Voucher Aplikasi Sekarang Dapatkan Saldo DANA Rp130.000

Kategori :