Ada Tongkat Sakti Dibalik Gagalnya Upaya Pembunuhan Bung Karno

Senin 28-08-2023,12:13 WIB
Editor : Iwan

Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pahlawan asal Indonesia. Pangeran Diponegoro pernah menjadi pimpinan perang melawan Belanda pada tahun 1825 hingga 1830. 

Pada saat melawan Belanda, Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda. Penangkapan Pangeran Diponegoro ini tentunya bersama tongkat komandonya yang diberi nama Cakra Pangeran Diponegoro.  

Dikutip dari unggahan akun Snack Video @rezyng988, 19 Juni 2023, menayangkan wawancara antara Andy F Noya dengan Anies Baswedan di sebuah tayangan televisi.  

Dari unggahan tersebut, Andy mengungkapkan, bahwa setelah beratus-ratus tahun lamanya, Pemerintah Belanda tiba-tiba menghubungi Pemerintah Indonesia untuk berniat mengembalikan tongkat pusaka milik Pangeran Diponegoro.

BACA JUGA:Rahasia 3 Tongkat Komando Bung Karno, Sempat Dibilang Presiden Kuba Sakti Seperti Tongkat Kepala Suku Indian

"Ibaratnya tongkat komandonya Pangeran Diponegoro yang dirampas oleh Belanda. Dibawa ke Belanda ketika Pangeran Diponegoro ditangkap," terangnya.  

Lalu, Pemerintah Belanda ingin mengembalikan pusaka tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Pada saat itu, Presiden Joko Widodo yang seharusnya menerima tongkat pusaka milik Pangeran Diponegoro.  

"Akan tetapi, hari itu anda dianggap menelikung Pak Jokowi, anda yang menerima. Lalu, hal itu menjadi persoalan saat ini," lanjutnya. 

Menurut Andy, persoalan tersebut menjadi besar, karena ada kepercayaan di masyarakat Jawa. Bahwa tongkat komando yang pusaka itu, siapapun yang menerima pertama kali dan memegangnya, maka dia punya peluang untuk menjadi pemimpin.  

BACA JUGA:Batangan Kecil Diduga Emas Bergambar Soekarno di Dasar Sungai Komering Ditemukan Septa, Semula Warnanya Hitam

"Ini bisa relatif. Akan tetapi, ini sudah membuat Pak Jokowi tersinggung. Ini ada alasan yang membuat kata orang anda diberhentikan," katanya lagi.  

Mendengar pertanyaan dari Andy tersebut, Anies Baswedan lalu mencoba mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.  

"Saya cerita sedikit. Saya baru bertugas di Kemdikbud sebagai Menteri pada waktu itu. Dari Kedutaan Belanda datang dan menyampaikan bahwa cakra Pangeran Diponegoro akan dikembalikan," paparnya.  

Akan tetapi, hal tersebut menjadi rahasia oleh Pemerintah Belanda. Tidak ada seorang pun yang mengetahui, dimana dan kapan waktunya. Semua dijaga kerahasiaannya oleh Pemerintah Belanda pada waktu itu. 

BACA JUGA:18 Tahun Mondok, Habib Bahar Smith Baru Pertama Kali Dengar Mazhab Soekarno

"Karena nilai dari barang itu tidak ternilai harganya. Dan banyak orang yang mencoba untuk memburu barang ini. Jadi mereka menempatkan ini sebagai sebuah operasi khusus," sebutnya.  

Kategori :