SUMEKS.CO - Kiprah Muhammadiyah dalam dunia pendidikan tentu tak perlu diragukan lagi. Tak hanya membangun sekolah di Indonesia, tapi juga membuka cabang pendidikan hingga ke luar negeri.
Guna membangun peradaban pendidikan, Muhammadiyah berupaya menjadi garda terdepa mendirikan berbagai pusat pembelajaran. Mulai dengan membangun sekolah dari jenjang Paud hingga SMA/SMK, hingga membangun perguruan tinggi.
Dikutip dari berbagai sumber, Muhammadiyah kini memiliki ratusan rumah mulai dari jenjang Paud, SMP, dan SMA/SMK. Bahkan, Muhammadiyah saat ini sudah memiliki 173 perguruan tinggi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Tak tanggung-tanggung, perguruan tinggi yang dibangun Muhammadiyah pun terdapat di luar negeri. Diantaranya, universitas dan perguruan tinggi Muhammadiyah yang dibangun di Negeri Kangguru Australia, Singapore, dan Malaysia.
Dikuip dari kanal youtube @channelcahsolo, Muhammadiyah membangun sekolah di Victoria, Australia yang diberi nama Muhammadiyah Autralia College (MAC).
Sekolah tersebut dibangun pada 2021 lalu dengan jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga Sekolah Dasar.
Sekolah yang didirikan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Australia, Muhammadiyah Australia College (MAC).--
Tak hanya itu, Muhammadiyah juga memiliki sekolah di Singapura dan diberi nama College Islam Muhammadiyah yang dibangun pada tahun 2000 lalu.
Lalu, ada juga universitas yang dibangun Muhammadiyah di Malaysia. Perguruan tinggi itu diberi nama University Muhammadiyah Malaysia.
Lebih dari itu semua, Muhammadiyah masih banyak menyimpan kiprah pendidikan di dunia internasional. Hal itu semua guna membangun peradaban dan pendidikan Islam.
Sebelumnya, Muhammadiyah juga resmi membeli Komplek bangunan Gereja Katedral Katolik Roma di Alcala de Henares, Madrid, Spanyol seluas 3 hektare seharga 3 juta Euro atau setara Rp45 miliar.
Disebut-sebut, Gereja Katedral Katolik Roma di Alcala de Henares, Madrid, Spanyol tersebut, merupakan peninggalan era Kejayaan Islam di Andalusia, atau pada masa Kekhalifahan Abbasiyah.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim mengungkapkan, usaha untuk mendapatkan gereja itu kembali dilalukan pada masa kepemimpinannya di Jatim tahun lalu.