Kisruh Penahanan Kasus Korupsi Kredit Macet Rp1,6 T, Kolega Diduga Halangi Wartawan Ambil Gambar Tersangka
beberapa orang tersebut sudah “memasang badan” dan berdiri menutupi jalur pengambilan gambar--Fadli
PALEMBANG, SUMEKS.CO,- Suasana tegang mewarnai proses penahanan tersangka kasus korupsi kredit macet PT Buana Sriwijaya Sejahtera (BSS) dan PT Sri Andal Lestari (SAL), bernama Wilson (WS).
Itu setelah beberapa orang yang diduga merupakan koleganya terlibat adu mulut dengan awak media yang tengah melakukan peliputan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 17 November 2025 malam ketika jaksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel menggiring WS menuju mobil tahanan usai diperiksa dalam tahap pendalaman penyidikan.
Sejumlah pewarta dari media cetak maupun elektronik yang telah bersiap mengambil gambar proses penahanan, mendadak dihadang oleh beberapa individu yang diduga merupakan rekan dekat tersangka.
BACA JUGA:Tersangka WS Resmi Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit PT BSS dan PT SAL Rp1,6 Triliun
BACA JUGA:Penyidik Periksa Intensif 5 Tersangka Mega Korupsi Kredit Macet PT BSS dan PT SAL Rp1,6 Triliun
Para pewarta mengaku, sejak Wilson keluar dari gedung pemeriksaan, beberapa orang tersebut sudah “memasang badan” dan berdiri menutupi jalur pengambilan gambar, membuat petugas dan wartawan kesulitan menjalankan tugas jurnalistik.
Situasi memanas ketika WS hendak masuk ke dalam mobil tahanan. Lagi-lagi beberapa kolega tersangka berdiri di pintu kendaraan, membuat pewarta foto tidak leluasa mengabadikan momen tersebut.

Penahanan tersangka korupsi kredit macet PT BSS dan PT SAL Rp1,6 Triliun diwarnai kisruh lantaran dugaan hendak halangi wartawan ambil gambar--Fadli
Upaya penghalangan itu memicu cekcok antara awak media dan para kolega tersangka.
Suasana semakin tak kondusif, setelah salah satu dari mereka diduga melontarkan ancaman terhadap pewarta.
“Kami tunggu di luar, tau galo kami rai kamu,” ujar salah seorang pria yang diduga kolega WS dengan nada tinggi, membuat situasi bertambah tegang dan memicu kekhawatiran keselamatan para jurnalis di lapangan.
Beruntung, kisruh tersebut tidak berlanjut menjadi bentrokan fisik. Petugas Kejati Sumsel yang dibantu personel TNI segera melerai dan menenangkan kedua belah pihak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


