Update Terbaru Penyidikan Dugaan Korupsi KUR di Muara Enim, Estimasi Kerugian Negara Rp 12 Miliar
Kasi Penkum Kejati Sumsel Vanny Yulia Eka Sari SH MH--
PALEMBANG SUMEKS.CO,- Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan terus menggeber proses penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan Pengelolaan Aset Kas Besar (Khasanah) bank plat merah di Kabupaten Muara Enim.
Perkara yang menyeret, dugaan kerugian negara lebih dari Rp12 miliar ini kembali mencatat perkembangan signifikan.
Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari SH MH, Jumat 14 November 2205 menegaskan bahwa tim penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus kini telah memeriksa lima saksi tambahan, seluruhnya merupakan nasabah yang tercatat menerima fasilitas kredit dalam skema KUR BSB.
Pemeriksaan tersebut, menjadi bagian dari pendalaman penyidikan yang sudah memasuki fase intensif setelah perkara ini resmi naik dari tahap penyelidikan.
BACA JUGA:Penyidikan Korupsi KUR Mikro Muara Enim Rp12,2 Miliar, Kejati Sumsel Periksa Saksi 4 Nasabah
BACA JUGA:Penyidik Periksa Intensif 5 Tersangka Mega Korupsi Kredit Macet PT BSS dan PT SAL Rp1,6 Triliun
“Dalam update terbaru penyidikan perkara dugaan korupsi KUR ini, ada lima saksi dari pihak nasabah yang telah diperiksa. Mereka berinisial DA, AD, WAF, LA, dan JK,” jelas Vanny.
Pemeriksaan dilakukan sejak pukul 09.00 WIB hingga selesai, langsung di Ruang Bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Sumsel.

Kajati Sumsel Dr Ketut Sumedana SH MH gelar rilis penetapan status dugaan korupsi KUR Muara Enim ke tahap penyidikan--Fadli
Menurutnya, kelima saksi itu diajukan berbagai pertanyaan mendalam oleh tim penyidik.
“Para saksi ini telah menjadi bagian dari rangkaian proses penyidikan. Untuk masing-masing saksi, tim penyidik mengajukan sekitar 20 pertanyaan,” ungkap Vanny.
Ia menambahkan, penyidik tidak akan berhenti pada pemanggilan kali ini saja, karena pihak Kejati Sumsel telah menyiapkan jadwal lanjutan bagi saksi-saksi lainnya.
Vanny menegaskan bahwa, eskalasi penyidikan menunjukkan adanya dugaan penyimpangan yang cukup serius.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





