SUMEKS.CO - Sejarah kelam penyulingan minyak ilegal di kabupaten Muratara, Sumsel berlangsung sejak 2016.
Puluhan lapak dibongkar usai salah satu lapak meledak dan terbakar dan ‘memakan’ korban, tapi kini mulai hidup lagi.
Informasi dihimpun, aktivitas ilegal driling memang sudah lama terpantau bercokol di wilayah Kabupaten Muratara.
Bahkan, di 2016 sempat membongkar sekitar 80 lapak di lokasi penyulingan minyak mentah di wilayah Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara.
Lama tutup, namun sejumlah aktivitas penyulingan minyak ilegal itu, dalam beberapa tahun terakhir bangkit lagi.
Lokasinya di sejumlah wilayah Muratara, seperti seperti di Kecamatan Rupit, Karang Dapo, Nibung dan Rawas Ilir.
Pemilik lapak penyulingan minyak ilegal di kabupaten Muratara, Sumsel terus diburu polisi, usai kabur saat lakukan penggerebekkan.
Penyulingan minyak mentah itu diketahui sumber bahan bakunya didatangkan dari kabupaten Musi Banyuasin.
Polres Muratar imbau masyarakat si desa Pantai supaya menghentikan kegiatan penyulingan minyak mentah.
Apalagi Desa Pantai pernah terjadi ledakan akibat penyulingan minyak mentah itu.
Kapolres Muratara AKBP Koko mengimbau dan akan menutup tempat penyulingan minyak yang masih bandel.