Sekadar mengingatkan, aktivitas illegal drilling sudah lama ada wilayah Kabupaten Muratara.
Pada 2016, Pemkab Muratara dan Polres Muratara, pernah membuldozer sekitar 80 tempat penyulingan minyak ilegal di wilayah Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.
Sempat beberapa saat tutup, namun aktivitas penyulingan minyak ilegal itu beroperasi lagi diam-diam.
Bahkan menyebar ke sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Muratara.
Seperti di Kecamatan Rupit, Karang Dapo, Nibung dan Rawas Ilir.
Nah, kini, Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, tidak mentolerir aktivitas minyak ilegal di Sumsel.
BACA JUGA:Imbas Penyulingan Ilegal di Muba Meledak, Kapolsek Babat Toman Resmi Dicopot
Baik itu illegal drilling (pengeboran sumur minyak ilegal), refinery illegal (tempat penyulingan atau masakan minyak ilegal), termasuk gudang BBM ilegal.
Apalagi jika sampai terjadi ledakan dan terbakar.
“Siap saya copot kalau ada meledak di tempat kalian,” kata Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK kepada sejumlah kapolsek, dalam penggelan video beredar beberapa waktu lalu.
Ultimatum itu tidak main-main. Benar-benar mencopot dua kapolsek sekaligus Selasa malam, 1 Agustus 2023, yang wilayah hukum polseknya terjadi ledakan aktivitas BBM ilegal.
BACA JUGA:Pemilik Penyulingan Minyak Ilegal Muba Temui Kapolda Sumsel, Ada Apa?
Yakni, Kapolsek Pemulutan AKP Herry Yusman SH MSi, digantikan Iptu Ibnu Arfan sebagai Plh Kapolsek Pemulutan.
Pencopotan Herry Yusman itu, buntut terbakarnya gudang BBM ilegal di Desa Ibul Besar, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten OI pada Selasa siang, 1 Agustus 2023.
Gudang BBM ilegal milik AS itu pernah dirazia, tapi beroperasi lagi dan meledak. Ada 2 pegawainya terluka bakar, Febriansyah dan Ernadi.