Petugas medis yang memeriksa merasa janggal hal itu dialami anak SD.
Korban lalu didesak keluarganya untuk cerita.
“Setelah digertak, akhirnya anak itu cerita sudah dilecehkan gurunya di sekolah. Katanya, yang jadi korban banyak. Teman-temannya juga,” tuturnya.
Setelah itu terungkap, ada juga orang tua yang mengaku anaknya juga jadi korban.
“Kami orang tua cemas. Namanya anak-anak, tidak mengerti soal ini,” cetus AN.
Kapolres Muratara, AKBP Koko A Wardhana menegaskan, tersangka kini dalam pemeriksaan.
“Para korban dan saksi lain juga sedang dimintai keterangannya terkait kasus ini,” jelasnya.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Kadis Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Muratara, Zazili SSos menyayangkan terjadinya dugaan pelecehan terhadap siswa SD di Kecamatan Rupit.
BACA JUGA:Luar Biasa, Oknum Guru PNS ini Curi 88 Tab Samsung Galaxy Milik Sekolah
“Seharusnya guru itu mendidik, memberikan contoh yang baik, bukan melakukan perbuatan tercela,” katanya.
Zazili meminta maaf atas kejadian itu.
“Kami akan mengevaluasi semua guru secara psikologis. Sehingga ke depan tidak ada kejadian seperti ini lagi,” tandasnya.
Bupati Muratara H Devi Suhartoni terkejut mendengar informasi adanya guru ‘predator’ dengan korban enam murid SD.
BACA JUGA:Oknum Guru Les Privat di Kota Prabumulih Sodomi Siswanya
Dia langsung memerintahkan dinas terkait mulai Dinkes, Disdik, DPMPD P3A, Camat, TP PKK, hingga kades untuk turun.