Beberapa tahun lalu sempat ada anak-anak mereka yang bersekolah. Tapi kemudian fasilitas itu tutup.
Sebagai Temenggung warga SAD Muratara, Jafarin mengaku sudah bosan menyuarakan kemerdekaan sosial bagi warganya.
Tak ada lagi sentuhan maupun perhatian khusus dari pemerintah. (zul)