“Jadi mereka ini jumlahnya memang tidak banyak dibanding kita yang mayoritas masyarakat yang moderat, tapi mereka itu sangat aktif, terstruktur da sistematis. Mereka itu 24 jam bergerak mencari anggota baru,” tandasnya.
Sebelumnya, Panji Gumilang tegas membantah kalau dirinya disebut sebagai imam NII Komandemen Wilayah 9.
“NII sudah kedaluwarsa sejak pemimpinnya ditangkap dan dihukum,” bantahnya saat wawancara dengan Metro TV dan disiarkan YouTube Al Zaytun Official.
Sempat Merampok Demi Al Zaytun
Ken Setiawan yang ngaku sempat merampok demi membangun Al Zaytun, tegaskan bahwa 80 persen santri itu orang tuanya anggota NII.
Ken Setiawan, pendiri NII Crisis Center dan Pusat Rehabilitasi Korban NII menegaskan itu di Cokro TV.
“Kalau bicara Al Zaytun sepertinya sama dengan pesantren yang lain,” ujar Ken.
Namun perlu diketahui bahwa di Ponpres Al Zaytun itu mayoritas adalah orang-orang NII.
“Dari 100 persen, 80 persen santri ini orang tuannya anggota NII,” tegasnya mantan NII ini.
Jadi, katanya, santri yang orang tuanya anggota NII dapat subsidi untuk biaya sekolah selama di Al Zaytun.
“Yang 20 persen itu yang kita katagorikan orag tua santri korban promosi Al Zaytun,” selorohnya.
Orang tuannya melihat pesantren itu megah akhirnya mensekolahkan anaknya kesana.
“Orang tua melihata anaknya nakal ya dah kita sekolahkan disana. Pasillitasnya lengkap disana,” ungkapnya.