Soal ajaran menyimpang boleh berzinah hanya dengan membayar sejumlah uang itu, lanjut Imam, terjadi diluar pesantren yang dilakukan anak buahnya yang notabene NII tadi.
“Gubenur NII Jawa Tengahnya kena 3 tahun, tapi kasusnya nggak sampai keatas. Orang-orang NII itu direkrut jadi anggota NII disuruh cari uang sebanyak-banyaknya,” paparnya.
NII Seperti Virus Tak Kelihatan
Ken Setiawan menegaskan Negara Islam Indonesia (NII) dimana pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang adalah imamnya seperti virus.
“Tidak kelihatan, tiba-tiba saja orang yang terpapar menjadi goblok,” ungkap Ken Setiawan, pendiri NII Crisis Center dan Pusat Rehabilitasi Korban NII di BNPT.TV.
Secara umum, NII seperti virus tidak kelihatan, apalagi ketika media tidak memberitakan jusrtu, kata Ken Setawan, mereka akan semakin eksis.
“Karena berbeda dengan kelompok seperti Hizbut Tahrir Indonesia yang nongol di permukaan,” jelasnya.
“NII ini jangankan aparat, jangankan pemerintah, keluarga terdekat saja ketika ada salah satu anak yang terpapar itu banyak yang tidak tahu,” ungkapnya.
“Ini ‘kan bahaya sekali, dan ini bisa menimpa siapa saja seperti virus,” tuturnya.
“Jadi tidak pandang sisi usia, pendidikan, profesi. Banyak orang ketika sudah bergabung dalam kelompok ini pasti akan goblok mendadak,” selorohnya.
“Pendekatannya, mereka biasanya ‘kan melalui pertemanan, sasaran paling empuk memang adalah anak-anak muda,” katanya.
Dan hari ini ada media sosial. Ini juga menjadi alat yang efektif untuk mereka menyebarkan pahamnya.