BACA JUGA:Tiga Wilayah di Prabumulih Rawan Karhutla, Siagakan 4 Regu Pemadam
"Belum ditambah pupuk kimia untuk tanah, satu hektar Rp12 juta kalau punya 5 hektar butuh Rp60 juta," timpalnya.
Sementara, Kepala KPHP Rawas Unit IV Herman, melaui polhut Aidil mengungkapkan khusus pemantauan Karhutlah di wilayah Kabupaten Muratara, belum ada yang terdeksi kebakaran terjadi di kawasan hutan.
Namun rata-rata kemunculan hotspot titik api banyak muncul dari areal kebun milik masyarakat.
"Jika luas kebakaran sudah mencapai 1 hektar lebih itu baru terpantau di satelit. Dari pengawasan kami selama ini, banyak lahan kebun warga yang terbakar, belum terdeteksi ada kawasan hutan yang terbakar," bebernya.
BACA JUGA:Kasat Reskrim Polres OKU Gelar Perkara Karhutla
Pihaknya meminta, masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, karena akan mengakibatkan sejumlah dampak negatif terhadap masyarakat luas.
"Bisa timbulkan polusi, sesak napas, kebakaran meluas, sampai gangguan lainnya seperti pesawat terbang maupun jarak pandang pengguna jalan," ujarnya.(zul)