Pakar Tafsir Al Qur'an Quraish Shihab, Jelaskan Istilah dan Cara Pandang Memahami Islam Nusantara

Sabtu 10-06-2023,16:30 WIB
Editor : Zeri

SUMEKS.CO - Pakar Tafsir Al Quran terkemuka sekaligus mantan menteri agama RI Prof HM Quraish Shihab, mengemukakan pandangannya mengenai Islam Nusantara.

Dalam salah satu kesempatan kajian ceramah, Quraish Shihab memakai istilah Islam Nusantara meski bisa menjadi perselisihan di mata masyarakat.

Terlepas setuju atau tidaknya dengan istilah tersebut, Quraish Shihab lebih berfokus pada substansi Islam sebagai substansi ajaran.

BACA JUGA:Mengenai Pendapat Lama dan Pendapat Baru, Quraish Shihab Tegas Garis Bawahi Hal Ini

Dikatakan Quraish Shihab, Islam pertama turun di Makkah lalu tersebar di Madinah dan ke daerah-daerah negara lain, seperti Yaman, Mesir, India, Pakistan, Indonesia dan seluruh dunia.

Islam yang menyebar itu bertemu dengan budaya setempat pada mulanya Islam di Mekkah bertemu dengan budaya Mekah dan sekitarnya, kata Quraish Shihab.

Akulturasi antara budaya dan agama ini, kata Quraish Shihab sebagaimana di tempat lain hingga oleh Islam kemudian dibagi menjadi tiga bagian.

Pertama, kata Quraish Shihan ada kalanya Islam menolak budaya setempat, contohnya budaya perkawinan di Mekah.

BACA JUGA:Layak Untuk Direnungkan, Berikut Petuah-Petuah Quraish Shihab yang Menginsipirasi Umat Muslim

Ada banyak cara seseorang menikah kala itu, salah satunya terlebih dahulu perempuan berhubungan seks dengan 10 laki-laki, lalu kalau hamil si perempuan bebas memilih satu dari mereka sebagai suaminya.

Kemudian, ada juga dengan cara perzinahan yang diterima masyarakat saat itu dan ada lagi pernikahan melalui lamaran pembayaran mahar persediaan dua keluarga

Nah yang terakhir ini yang disetujui Islam sedangkan budaya perkawinan lainnya ditolak ini pula yang dipraktikkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika menikahi Khadijah RA, ujarnya.

Kedua, kata Quraish Shihab Islam merevisi budaya yang telah ada lebih dulu, contohnya sejak dahulu sebelum Islam orang Mekah sudah melakukan tawaf atau mengelilingi Ka'bah.

BACA JUGA:Quraish Shihab Tegaskan Garis Keturunan Rasulullah atau Nasab Seharusnya Mencerminkan Akhlak Nabi

Akan tetapi, kala itu kaum perempuan ketika tawaf tanpa busana, alasan mereka karena harus suci kalau menggunakan pakaian bisa jadi tidak suci, maka mereka menghadap Tuhannya dengan apa adanya alias telanjang.

Kategori :