Aditya meninggal dunia, setelah dibawa ke RS Bukit Asam Medika. Warga kesal, menyetop semua kendaraan batu bara yang melintas. Sempat macet total beberapa jam.
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi sampai turun ke lapangan, bersama para anggotanya.
Warga baru tenang sekitar pukul 21.00 WIB dan mengizinkan truk batu bara melintas. Pukul 22.00 WIB kemacetan baru mulai terurai.
“Saya sangat berempati, warga setempat mau mendengarkan sehingga kendaraan diperbolehkan melintas lagi,” ucap Andi.
Ternyata, Aditya Mahdi Primandani, beberapa hari lagi akan melakukan lamaran dan tunangan dengan kekasihnya.
Andi juga sempat mendatangi rumah duka di Sidomulyo 1, RT 1, Jl Sentosa, Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul.
Ayahnya, Supriadi menuturkan bahwa putra keduanya tersebut ketika kejadian baru pulang kerja dari PT Bukit Asam Kreatif (BAK).
“Dia kerja di sana sejak lulus SMK Bukit Asam jadi langsung kerja, kurang lebih sudah lima tahun kerja,” ujarnya.
Aditya rencananya akan melakukan tunangan dengan kekasihnya pada Minggu ini (11/6).
“Keluarga sudah berkumpul dan siap-siap untuk acara tersebut. Tapi Tuhan berkata lain,” sesalnya. (*/way)