Lalu pukul 07.00 WIB, dokter Mahar membuka pintu kamar sang proklamator. Anak-anaknya langsung menyerbu masuk ke ruang perawatan dan memberondong Mahar dengan pertanyaan.
Namun, Mahar tak menjawab. Ia hanya menggelengkan kepala. Pukul tujuh lewat, perawat yang bertugas mulai mencabut selang makanan dan alat bantu pernapasan dari tubuh Bunga Besar itu. Anak-anaknya kemudian mengucap takbir.
Melihat kondisi ayahnya, Megawati sempat membisikkan kalimat syahadat ke telinga Bung Karno.
Namun, sebelum kalimat itu selesai, Bung Karno mengucap nama sangat pencipta. "Allah...," bisik Bung Karno pelan seiring embusan nafas terakhirnya.
BACA JUGA:Rumah Bedeng di Jalan Ali Gatmir Palembang Terbakar, Tabung Gas Elpiji Diduga Penyebabnya
Suara tangis pecah dari ruang kamar ditempati Bung Karno. Sang proklamator telah menghadap sang pencipta dan berakhirlah tugasnya sebagai penyambung lidah rakyat. *