Tak berselang lama, door letusan suara senapan sniper meledak. Diujung sana, terlihat dua anggota KKB roboh.
Melihat rekannya roboh anggota KKB yang lain berhamburan masuk ke dalam rimbunan hutan dan menghilang.
Sementara itu, anak-anak di Papua diperalat KKB. Mereka juga dijadikan mata-mata. Tugasnya menggambar suasana dan posisi di dalam markas TNI.
Informasi inilah selanjutnya dijadikan bahan oleh KKB untuk menyusun strategi penyerangan.
Beruntung langkah ini sudah terbaca oleh TNI, hingga mereka bisa memukul mundur serangan KKB. Bahkan, puluhan anggota KKB tumbang.
Dikutip dari tayangan youtube prajuritcenderawasih, pagi itu di pos pengamanan TNI melakukan aktifitas seperti biasa.
Diluar pos, anak-anak bermain. Maklum, dikalangan warga TNI dan warga Papua membaur. Namun, dipagi hari itu ada hal yang tak lazim.
Bersama anak-anak yang bermain itu ada dua anak baru. Berbeda dengan anak-anak lainnya yang bermain polos tanpa ada beban.
Kedua bocah ini sebentar bermain, mereka menatap suasana di lingkungan pos TNI. Begitu seterusnya sepanjang mereka bermain.
Selanjutnya mereka bermain lari-lari hingga masuk ke pos TNI. Disini kedua anak ini bukannya berlari, tapi mengamati suasana di dalam pos TNI termasuk letak senjata dan lainnya.
Sejurus kemudian anak-anak ini berlarian keluar dan bermain lagi dengan anak-anak yang lain.
Seperti memanfaatkan moment bermain berlarian, mereka kembali masuk ke kawasan Pos TNI.