BACA JUGA:UPDATE! TNI Panaskan Mesin Pembasmi KKB Papua, Netizen: Tumpas Habis Penghianat Negeri Ini
Berbeda dengan yang pertama, saat masuk yang kedua kalinya, kedua anak ini justru mengamati sekitar lingkungan luar pos TNI.
Matanya seperti merekam semua sudut dan karung-karung pertahanan. Melihat hal tidak lazim ini, anggota TNI mendekat. Keduanya berlarian keluar dan kembali bergabung dengan anak –anak lainnya.
Hingga sore hari anak-anak inipun kembali ke rumahnya masing-masing. Kecurigaan ini menjadi bahasan para prajurit TNI yang merasakan ada kejanggalan dari kedua anak itu.
Ahirnya, para prajurit memutuskan merubah tatanan di dalam markas TNI. Lampu dibagian luar yang posisi awalnya mepet dengan dinding markas dijauhkan.
Ini untuk mengantisipasi jika kecirgaan mereka benar adanya.
Lampu ini dimajukan hingga lima meter. Ini untuk memberi peluang pandangan lebih jauh keluar markas. Malam itu prajurit berjaga dan tidak tidur.
Lampu di dalam markas dimatikan. Suasana didalam markas tak terlihat. Namun, hingga pagi tidak ada gerakan mencurigakan ataupun serangan KKB.
Malam kedua kesiagaan kembali dilanjutkan. Mereka tidak mau kecolongan dan menjadi korban konyol peluru KKB.
Benar saja, lewat tengah malam suara anjing di perkampungan warga menyalak bersahutan. Ini menandakan ada pergerakan yang tak biasa di kawasan itu.
Prajurit TNI yang sudah bersiaga memberi kode untuk bersiap serangan KKB. Tak lama, cahaya lampu yang posisinya sudah dimajukan menangkap bayangan cahaya bergerakan kelompok massa.
Mereka menenteng senjata lengkap. Hanya saja, karena posisi markas sudah diubah mereka tidak sadar jika sudah diamati. Titik yang menjadi pusat penyerbuan mereka hanyalah tempat yang telah dikosongkan.
Tak lama berselang terdengar letusan peluru mengarah ke markas TNI yang sudah kosong. Jual beli serangan terjadi.